Respons AS dan Israel
Di sisi lain, Amerika Serikat langsung merespons serangan Iran dengan memerintahkan militer untuk menembak jatuh rudal yang mengancam Israel. Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris terus memantau situasi dari Gedung Putih dan mendapat pembaruan rutin dari tim keamanan nasional mereka. Gedung Putih mengeluarkan pernyataan yang menegaskan bahwa AS akan membantu pertahanan Israel.
Israel sendiri telah mempersiapkan diri menghadapi serangan lanjutan, dengan sirene berbunyi di berbagai wilayah, termasuk di Galilea dan Netanya. Namun hingga kini, belum ada laporan pasti mengenai korban jiwa atau kerusakan akibat serangan tersebut.
Baca Juga: Harapan Joe Biden pada Iran hingga Inggris Kerahkan Pasukan Tambahan ke Timur Tengah
Ketegangan antara Iran dan Israel telah meningkat sejak pembunuhan Ismail Haniyeh di Teheran beberapa bulan lalu. Iran menyalahkan Israel atas insiden tersebut dan berjanji akan memberikan balasan tegas. Pembunuhan Hassan Nasrallah di Beirut pada 27 September 2024 semakin memperkeruh situasi, memicu kemarahan dari pemerintah Iran.
IRGC menegaskan bahwa serangan rudal terhadap Israel adalah respons langsung terhadap pembunuhan para pemimpin sekutu Iran. Mereka juga memperingatkan bahwa Israel akan menghadapi lebih banyak serangan jika melakukan aksi balasan.
Hubungan antara Iran dan Israel terus memanas dengan keterlibatan Amerika Serikat yang turut memantau dan bereaksi terhadap perkembangan ini. Pesan tegas dari Iran kepada AS menunjukkan bahwa negara tersebut tidak akan ragu untuk melindungi kepentingannya, sembari meminta agar AS tidak ikut campur dalam urusan regional. Dengan situasi yang semakin rumit, dunia kini menanti perkembangan lebih lanjut dari kedua negara yang terlibat konflik.
*Ayo ikuti Inversi.id di Google News untuk mendapatkan informasi yang update seputar dunia hiburan, lifestyle, hingga berbagai berita menarik lainnya.