Namun, TEPCO mengatakan akan mengencerkan air dengan volume 740 kali lebih banyak dari air laut untuk memenuhi persyaratan pemerintah Jepang.
TEPCO dan pemerintah Jepang telah memantau konsentrasi zat radioaktif di air laut dan ikan di sekitar PLTN Fukushima yang rusak akibat gempa dan tsunami pada Maret 2011. Mereka menyebut tidak ada kelainan yang terdeteksi sejak Agustus 2023.