INVERSI.ID – Kehancuran ekonomi yang parah mencengkeram wilayah Palestina pascaoperasi militer Israel di Gaza. Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD) mengungkap hal tersebut dalam laporan yang dirilis pada Kamis (12/9) waktu setempat.
Laporan tersebut menyoroti skala kehancuran ekonomi yang mengejutkan dan penurunan aktivitas ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kondisi ini jauh melampaui dampak dari seluruh konfrontasi militer sebelumnya pada tahun 2008, 2012, 2014, dan 2021.
Tekanan inflasi disertai melonjaknya angka pengangguran dan anjloknya pendapatan telah membuat keluarga-keluarga Palestina menjadi sangat miskin.
Menurut laporan itu, seperti dilansir dari Antara, operasi militer tersebut mengakibatkan korban jiwa, kondisi telantar, dan kerusakan infrastruktur dalam skala yang belum pernah dicapai sebelumnya.
Baca Juga: Palestina Akan Ajukan Rancangan Resolusi Akhiri Pendudukan Israel
Hingga awal 2024, antara 80 persen hingga 96 persen aset pertanian Gaza telah hancur, melumpuhkan kapasitas produksi pangan di wilayah itu dan memperburuk tingkat kerawanan pangan yang sudah tinggi.