INVERSI.ID – Lebanon telah mengalami beberapa kekerasan paling mematikan dalam beberapa minggu terakhir, sementara negara itu berjuang mempertahankan pasokan medis yang semakin menipis. Hal itu terungkap dari Koordinator Kemanusiaan PBB, Imran Riza.
Imran mengatakan, kita sedang menyaksikan periode paling mematikan dalam satu generasi, dan banyak orang menyatakan ketakutan bahwa ini baru permulaan.
“Peristiwa minggu lalu termasuk ledakan perangkat komunikasi, hampir menghabiskan pasokan kesehatan. Dengan eskalasi baru-baru ini dan rumah sakit yang penuh, sistem kesehatan berjuang dengan sumber daya yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan yang terus meningkat,” kata Riza dalam sebuah pengarahan di Jenewa, Jumat, 27 September 2024, seperti dilansir dari Oana News.
Juru bicara Badan Pengungsi PBB, Gonzalo Vargas Llosa, memperkirakan lebih dari 30.000 orang telah menyeberang ke Suriah dalam upaya mencari keselamatan dalam seminggu terakhir, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak.
Baca Juga: Bahaya Nuklir, Indonesia Katakan Tidak Pada Senjata Ini
Israel memulai kampanye pengeboman besar-besaran, yang diberi sandi Northern Arrows, di bagian selatan dan timur Lebanon pada Senin (23/9).