INVERSI.ID – Pendiri dan CEO aplikasi pesan Telegram, Pavel Durov, menghadapi dakwaan awal di Prancis karena diduga mengizinkan aktivitas kriminal pada aplikasi pengiriman pesan tersebut.
Menurut Skynews, pihak berwenang menuduh Telegram memfasilitasi materi pelecehan seksual anak, perdagangan narkoba, penipuan, dan pencucian uang, dan perusahaan tersebut menolak bekerja sama dengan penyidik.
Telegram telah menolak tuduhan tersebut, dengan mengatakan kebijakan moderasinya mematuhi hukum Uni Eropa dan memenuhi standar industri.
Perusahaan aplikasi itu mendeskripsikan klaim tersebut sebagai “tidak masuk akal,” dengan alasan bahwa menyalahkan platform atau pemilihnya atas penyalahgunaan oleh penjahat tidak berdasar.
Baca Juga: CEO Telegram Pavel Durov Ditangkap Otoritas Keamanan Prancis Karena Ini
Durov yang kelahiran Rusia dan telah menjadi warga negara Prancis sejak 2021. Ia ditangkap oleh otoritas keamanan Prancis pada Sabtu (24/8) setelah mendarat dengan jet pribadinya di bandara Le Bourget dekat Paris.
