Perang Lebanon Memanas Usai Israel Tolak Gencatan Senjata Karena Ini

By DP
3 Min Read
Koalisi sayap kanan yang menjadi pendukung utama Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, telah menolak tawaran Amerika Serikat dan Prancis terkait penghentian pertempuran di Lebanon selama 21 hari. (Foto: Antara)

Serangan Israel ke Lebanon

Dalam seminggu terakhir, Israel telah melancarkan serangan udara terbesar terhadap Lebanon sejak Perang 2006, yang menyebabkan lebih dari 600 korban jiwa.

Pertukaran tembakan antara Israel dan Hizbullah semakin intens, dengan Hizbullah menembakkan ratusan misil ke arah target di Israel, termasuk Tel Aviv yang merupakan pusat ekonomi, meskipun sistem pertahanan udara Israel berhasil meminimalisir kerusakan.

Pernyataan paling tegas tentang kemungkinan serangan darat ke Lebanon disampaikan oleh kepala angkatan bersenjata Israel, yang telah memerintahkan pasukan di perbatasan untuk bersiap-siap melakukan operasi.

- Advertisement -

Baca Juga: 15.000 Warga di Inggris Minta Pemerintah Berhenti Kirim Senjata ke Israel!

Namun, belum jelas apakah ini merupakan sinyal bahwa operasi darat akan segera dimulai atau sekadar taktik negosiasi untuk memberi tekanan pada Hizbullah. Israel juga telah memperkuat pasukan di perbatasan utara dan memanggil dua brigade cadangan tambahan untuk wilayah utara.

Ketegangan antara Israel dan Hizbullah telah berlangsung hampir setahun, dimulai sejak serangan pertama Hizbullah setelah kelompok Hamas menyerang komunitas di selatan Israel pada 7 Oktober lalu.

*Ayo ikuti Inversi.id di Google News untuk mendapatkan informasi yang update seputar dunia hiburan, lifestyle, hingga berbagai berita menarik lainnya.

Leave a comment