Tantangan Tumbuhnya Populasi Korsel
Negara ini menghadapi tantangan demografi yang serius, di mana banyak anak muda memilih untuk menunda atau tidak mau menikah atau tidak memiliki anak. Kondisi ini sejalan dengan perubahan norma sosial dan gaya hidup, serta di tengah pasar kerja yang sulit dan harga rumah yang terus meningkat.
Terkait dengan tingkat kesuburan, rata-rata jumlah anak yang dilahirkan seorang wanita sepanjang hidupnya, mencapai angka terendah baru yaitu 0,72 pada tahun 2023, turun dari 0,78 pada tahun sebelumnya.
Angka ini jauh lebih rendah dari tingkat pengganti 2,1 yang diperlukan untuk menjaga populasi Korsel stabil di angka 51 juta.
Menurut perkiraan, rasio ketergantungan populasi Korsel diproyeksikan tumbuh menjadi 118,5 orang pada 2072 dari 42,5 orang tahun ini, yang berarti tekanan yang lebih besar pada populasi produktif.
Baca Juga: Heri Hermansyah Terpilih Sebagai Rektor UI Periode 2024-2029
Rasio ini merujuk pada persentase anak-anak berusia 0-14 tahun dan orang dewasa berusia 65 tahun ke atas terhadap 100 orang yang produktif secara ekonomi, yaitu mereka yang berusia 15-64 tahun.