Respons Israel Usai Tuduhan Ledakan
Israel memberikan tanggapan terkait ledakan alat komunikasi pager milik warga Lebanon yang diduga terkait Hizbullah.
Meski tidak secara langsung mengaitkan pernyataannya dengan insiden di Lebanon, Israel menegaskan bahwa fokus konflik kini bergeser ke wilayah utara.
Wilayah utara Israel telah menjadi lokasi bentrokan setiap hari antara Israel dan Hizbullah, dengan kedua pihak sering bertukar tembakan dan serangan roket.
Pada Selasa, 17 September 2024, sekitar 3.000 pager milik anggota Hizbullah meledak, menewaskan 12 orang dan melukai 2.800 lainnya. Sehari kemudian, ratusan walkie-talkie juga meledak, menyebabkan 20 orang tewas dan 450 lainnya terluka.
Baca Juga: Pager: Dari Alat Komunikasi Masa Lalu yang Hilang, Kini Kembali Jadi Sorotan
“Pusat gravitasi bergerak ke utara, sumber daya sedang dialokasikan,” ujar Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant saat mengunjungi pangkalan udara Israel.
“Kita berada di awal fase baru dalam perang… Ini membutuhkan keberanian, tekad dan ketekunan dari pihak kita,” tambahnya.
Meski menyoroti Hizbullah sebagai target utama di Lebanon, Gallant menegaskan bahwa militer Israel belum mengalihkan fokusnya dari Gaza. Serangan di Gaza yang telah menyebabkan lebih dari 41.000 korban jiwa terus berlanjut, meskipun PBB mengecam, dan negosiasi gencatan senjata masih dilakukan oleh Amerika Serikat, Mesir, dan Qatar.
Pernyataan Gallant didukung oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Kepala Staf Militer Letnan Jenderal Herzi Halevi, yang menegaskan komitmen Israel untuk memulihkan keamanan di wilayah utara.
*Ayo ikuti Inversi.id di Google News untuk mendapatkan informasi yang update seputar dunia hiburan, lifestyle, hingga berbagai berita menarik lainnya.
