INVERSI.ID – Pemimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus menyampaikan keprihatinan yang mendalam terhadap serangan berkelanjutan oleh Israel di Jalur Gaza, yang telah menyebabkan lebih dari 40.000 warga Palestina tewas.
Paus Fransiskus juga menegaskan bahwa perang merupakan sebuah kekalahan.
“Saya terus memantau situasi kemanusiaan di Gaza dengan penuh keprihatinan,” ujar Paus Fransiskus setelah memimpin doa di Lapangan Santo Petrus pada Hari Raya Maria Diangkat ke Surga, Kamis, 15 Agustus 2024.
Dalam kesempatan tersebut, yang dilansir oleh Antara, pemimpin Gereja Katolik ini mengajak umat untuk merenungkan berbagai konflik global, termasuk di Ukraina, Timur Tengah, Palestina, Israel, Sudan, dan Myanmar.
Baca Juga: Berkunjung ke Indonesia, Paus Fransiskus akan Hadiri Pertemuan Antar Tokoh Agama di Masjid Istiqlal
Namun, beliau memberikan perhatian khusus pada situasi di Gaza, di mana kekerasan yang terus terjadi telah menciptakan krisis kemanusiaan yang serius.
“Sekali lagi, saya menuntut penghentian permusuhan di semua lini, pembebasan sandera, dan bantuan bagi penduduk yang putus asa. Saya mendesak semua pihak untuk melakukan segala upaya guna mencegah konflik meluas dan menempuh jalur negosiasi untuk mengakhiri tragedi ini sesegera mungkin,” kata Paus Fransiskus.
“Janganlah kita lupa bahwa perang adalah kekalahan,” tambahnya dengan tegas.
Paus Fransiskus terus menggemakan seruan perdamaian di wilayah konflik, serta mendesak dialog dan negosiasi sebagai solusi utama untuk menghentikan kekerasan.
Seruan untuk gencatan senjata kembali ia suarakan saat ketegangan di Gaza masih tinggi, di tengah kekhawatiran bahwa konflik di wilayah Palestina ini dapat mengganggu stabilitas Timur Tengah.