INVERSI.ID – Rumah sakit di Lebanon “kewalahan” dengan lonjakan pasien yang mengalami luka-luka di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hizbullah, kata Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Rabu (2/10).
“Jumlah korban tewas di Lebanon terus meningkat, dan rumah sakit kewalahan dengan banyaknya pasien yang terluka. Sistem kesehatan telah melemah akibat krisis berturut-turut dan kini berjuang untuk memenuhi kebutuhan yang sangat besar,” tulis Tedros di platform X.
Tedros menyatakan telah bertemu dengan para duta besar Liga Arab di Jenewa untuk membahas tentang situasi kesehatan di Lebanon dan kawasan tersebut.
Ia menambahkan, mereka sepakat bahwa pasien, tenaga kesehatan, dan warga sipil, termasuk para pengungsi, “harus dilindungi dan diberikan layanan kesehatan yang mereka butuhkan.”
Baca Juga: Dukung Palestina, Ini Sikap Tegas dari Ratusan Serikat Pekerja Spanyol
WHO telah bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan Lebanon untuk memastikan rumah sakit memiliki cukup pasokan medis dan tenaga kesehatan terlatih untuk menghadapi kejadian korban massal, lanjutnya.