Dianggap Rasis dan Diskriminatif
Penggunaan istilah “aura magrib” telah menuai kecaman dari banyak pihak karena dianggap rasis dan diskriminatif.
Istilah ini dianggap melanggengkan standar kecantikan yang tidak realistis dan berbahaya, yaitu bahwa kulit putih lebih baik daripada kulit gelap.
Selain itu, penggunaan istilah ini juga dapat menimbulkan body shaming dan membuat orang yang memiliki kulit gelap merasa tidak percaya diri dengan penampilan mereka.
Baca Juga: Mengenal Joki Strava, Fungsi dan Cara Kerja Aplikasinya untuk Olahraga
Oleh karena itu, berikut beberapa poin penting terkait istilah “aura magrib”:
- Asal Usul: Istilah ini muncul di media sosial, khususnya TikTok, dan dikaitkan dengan waktu magrib ketika langit mulai gelap.
- Makna: Digunakan untuk menggambarkan seseorang yang memiliki warna kulit gelap, biasanya dengan nada negatif dan merendahkan.
- Kontroversi: Dianggap rasis, diskriminatif, melanggengkan standar kecantikan tidak realistis, dan berpotensi menimbulkan body shaming.
Sekedar informasi bahwa penting untuk diingat bahwa setiap orang memiliki kecantikan dan keunikannya masing-masing, terlepas dari warna kulitnya.
Oleh karena itu, penggunaan istilah “aura magrib” dan sejenisnya harus dihindari karena dapat berdampak negatif bagi orang lain.