Makna Pakaian Beskap Betawi
Sebelum berangkat ke KPUD, Pramono sempat berbicara dengan media di rumahnya, memperkenalkan istrinya dan kedua anaknya, Hanindhito Himawan Pramana, Bupati Kediri, dan Hanifa Fadhila Pramono, yang baru saja menyelesaikan pendidikannya di Columbia University.
Pramono juga menyebut bahwa sebelum memutuskan maju, ia telah mendiskusikan hal tersebut dengan istrinya, yang seharusnya berangkat ke Italia hari ini, namun harus membatalkan rencana tersebut karena Pramono menjadi calon gubernur Jakarta.
Baca Juga: PDIP Masih Buka Peluang Anies Baswedan pada Pilkada Jakarta hingga Harapan Jubir
Pramono Anung mengenakan pakaian adat Betawi yang terdiri dari beskap berwarna hitam, kopiah, dan kain bermotif saat mendaftar sebagai calon gubernur Jakarta di KPUD DKI Jakarta.
Pakaian adat Betawi yang dikenakan Pramono Anung saat mendaftar sebagai calon gubernur memiliki makna yang mendalam dalam menghormati dan merayakan budaya lokal Jakarta. Beskap Betawi yang berwarna hitam sering dianggap sebagai simbol keanggunan dan resmi, cocok untuk acara penting seperti pendaftaran calon gubernur. Kopiah yang dikenakan menambah nuansa formal dan menghormati tradisi Islam yang kuat di Jakarta, sementara kain bermotif menambahkan elemen estetika dan kekayaan budaya.
Secara keseluruhan, pemilihan pakaian adat Betawi oleh Pramono Anung dapat dilihat sebagai bentuk penghormatan terhadap warisan budaya Jakarta, sekaligus menunjukkan kebanggaannya sebagai warga Betawi dan sebagai simbol integrasi dan keberagaman budaya yang dijunjung tinggi di wilayah tersebut. Ini juga menunjukkan komitmennya untuk memelihara dan mempromosikan kebudayaan lokal dalam kepemimpinannya.
*Ayo ikuti Inversi.id di Google News untuk mendapatkan informasi yang update seputar dunia hiburan, lifestyle, hingga berbagai berita menarik lainnya.