Tanggapan Said Aqil
Sementara itu, dilansir dari Antara, Anggota Dewan Pengarah BPIP, Said Aqil Siroj, dalam pernyataannya menegaskan bahwa tidak perlu adanya penyeragaman bagi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) karena hijab merupakan bagian dari keberagaman yang mencerminkan filosofi Bhinneka Tunggal Ika.
“Menurut saya, itu justru manifestasi dari kebhinnekaan … jangan diseragamkanlah, kita jangan diseragamkan, kita ini bineka, jangan diseragamkan, malah membikin kita jadi eksklusif jadinya,” kata Said.
Said juga menyayangkan tidak adanya opsi bagi Paskibraka 2024 untuk mengenakan hijab, menekankan bahwa memberikan kebebasan untuk berhijab adalah bagian dari sikap toleransi yang harus dijaga.
Baca Juga: Perjalanan Paskibraka Putri Berhijab dari 2021-2024 hingga Timbul Polemik BPIP
“Umat Islam toleran dengan teman yang tidak pakai jilbab, yang enggak berjilbabnya harus menghargai yang pakai jilbab. Itulah yang namanya kebinekaan yang harus kita pelihara, kita jaga. Ada yang pakai jilbab, ada yang tidak jilbab, luar biasa sebenarnya,” tambahnya.
Meskipun Said Aqil merupakan anggota Dewan Pengarah BPIP, ia mengaku tidak terlibat dalam pembuatan aturan terkait hijab untuk Paskibraka.
Sebelumnya, Kepala BPIP Yudian Wahyudi menyampaikan bahwa pelepasan hijab oleh anggota Paskibraka 2024 dilakukan untuk mencerminkan nilai-nilai keseragaman dalam upacara pengibaran bendera.
*Ayo ikuti Inversi.id di Google News untuk mendapatkan informasi yang update seputar dunia hiburan, lifestyle, hingga berbagai berita menarik lainnya.