Edukasi Open Kitchen
Namun usaha gigih tak menyia-nyiakan hasil. Singkat cerita, Arya menemukan keunggulan produknya itu hingga mendapat tempat di hati konsumennya. Setidaknya keunggulan bakpia Jogkem itu adalah bentuk yang tipis, lembut dan tidak menyisakan kulit saat dinikmati. Satu lagi yang menjadi nilai tambah adalah bapia Jogkem tanpa bahan pengawet.
Buka hanya dari produk yang memiliki perbedaan. Akan tetapi, tempat parkir luas dan dilengkapi dengan sarana kamar mandi. Sehingga konsumen yang datang itu bisa belanja sambil ke toilet.
Arya juga memastikan kalau Jogkem itu satu-satunya produk yang pelanggannya bisa datang langsung dan melihat dapur pembuatan bakpia. Transparansi pembuatan ini menjadi pintu masuk untuk menumbuhkan kepercayaan kepada pelanggan.
Setelah usahanya itu berjalan, kini Arya mulai merambah ke bisnis yang lain. Pandemi Covid-19 mengajarkan Arya untuk merambah ke bisnis lain yang disebut dengan istilah multi frekuensi. Dirinya telah merintis bisnis pengembangan Diklat Sunmarino, yakni Pendidikan dan latihan kapal pesiar untuk kerja di hotel.
Usaha yang masih segaris dengan lingkung Pariwisata ini memang tidak bisa lepas dari Pendidikan Arya lulusan Akademi Pariwisata Indonesia. Latar belakang ini yang membuat Arya merintis usaha oleh-oleh dan Diklat Sunmarino ini lantaran penguasaan soal Pariwisata.
Namun Arya masih memiliki rencana ke depan untuk mendirikan usaha Apotik atau bisnis kecantikan yang dianggap berbeda dengan unit usaha rintisan. Hal ini guna mengantisipasi jika usaha yang satu macet sehingga masih ada unit bisnis lainnya untuk menopang.
“Saya juga ingin mendirikan minimarket,” ujarnya.