Penyakit lupus tidak hanya bisa menyerang orang dewasa saja, namun penyakit ini juga bisa menyerang anak-anak. Hal itu disampaikan oleh Dokter spesialis anak Rumah Sakit UI, dr. Annisa Rahmania Yulman, Sp.A.
Dokter Annisa mengatakan bahwa lupus bisa muncul di segala usia. Namun memang jarang menyerang di bawah usia lima tahun.
“SLE (systemic lupus erythematosus) ini bisa muncul di segala usia. Namun memang jarang sekali terjadi di bawah lima tahun. Biasanya prevalensi akan semakin meningkat ketika anak melebihi usia 10 tahun atau melewati masa dekade pertamanya. Sehingga pada anak, usia yang sering mengalami itu remaja,” kata Annisa saat diskusi daring di Jakarta, Kamis, 11 Mei 2023.
Lantas apa saja gelaja penyakit lupus pada anak-anak? Berikut daftarnya.
Mudah Lemas hingga Pembesaran Kelenjar
Dikutip dari Antara, Annisa juga mengatakan bahwagejala lupus pada anak-anak juga tidak berbeda seperti yang dialami oleh orang dewasa.
Gejalanya bisa mengalami fatigue atau mudah lemas, demam, perubahan berat badan, nyeri otot atau nyeri tekan, dan pembesaran kelenjar.
“Gejala spesifik organnya itu pada anak-anak biasanya gejala awalnya kok tiba-tiba bengkak di area ujung-ujung jari, pergelangan atau lutut. Kemudian kulit juga bisa timbul kemerahan di area pipi, sangat sensitif dengan sinar matahari, dan sariawan berulang juga termasuk yang sering pada anak,” jelas Annisa.
Alami Masalah Ginjal
Dalam kesempatan itu, Annisa juga menjelaskan bahwa anak yang mengidap lupus juga bisa mengalami masalah pada ginjal dari 27 hingga 59 persen. Gejala yang dialami misalnya urin berwarna coklat seperti teh dan urin semakin sedikit.
“Kalau diperiksakan di laboratorium biasanya juga kita lihat adanya kebocoran protein dalam urin. Ini merupakan indikasi dilakukannya biopsi atau pemeriksaan lanjutan untuk melihat gambaran ginjal anak,” kata Annisa.
Sulit Konsentrasi
Kemudian gejala neurologis juga cukup sering ditemui pada anak-anak dengan lupus. Mereka akan mengalami kesulitan dalam konsentrasi dan berpikir, kebingungan atau kehilangan memori, depsis atau kecemasan, nyeri kepala, kejang, kebas, hingga kepanasan atau kesemutan pada tangan dan kaki.
Mata Kering
Mata kering dan gejala hematologi juga sering terjadi pada anak. Karena itu, anak akan terlihat pucat, gampang memar dan bintik-bintik merah.
“Mata juga termasuk gejala yang sering pada anak. Biasanya ditemukan mata kering yang mudah diidentifikasi. Kemudian kita juga sering temui gejala hematologi. Jadi anaknya ini tampak pucat, gampang memar, terus bintik-bintik merah,” terangnya.
Nah, jika mengalami gejala-gejala tersebut, Annisa mengimbau agar para orang tua segera memeriksakan anaknya ke dokter bagian alergi dan imunologi. Jika tidak ada, orang tua juga bisa pergi ke bagian dokter anak umum.