Umat Islam yang menjalankan ibadah puasanya tentunya harus melakukan makan sahur. Namun bagi yang menderita asam urat, disarankan untuk tidak makan sembarangan.
Asam urat atau gout merupakan salah satu penyakit jenis radang sendi yang terjadi karena adanya penumpukan kristal asam urat.
Perlu diketahui bahwa makanan dan sayuran yang mengandung purin yang tinggi tidak disarankan untuk dikonsumsi oleh penderita asam urat.
Karena itu, berikut menu sahur yang bisa dikonsumsi oleh penderita asam urat. Berikut daftar dan penjelasannya.
Kurangi Makanan Tinggi Purin
Penderita asam urat perlu mengurangi makanan yang tinggi purin karena bisa mengurangi stres metabolic dan penggunaan obat-obatan.
Jadi asupan protein yang dibutuhkan yakni 1 gram per kg berat badan atau 10-12 persen dari total energi.
Adapun makanan tinggi purin yang harus dihindari oleh penderita asam urat adalah jeroan seperti hati, ginjal. Selanjutnya daging sapi, domba dan babi. Kuah daging lebih kental dan minuman beralkohol.
Hindari Makanan Berlemak
Penderita asam urat harus membatasi asupan lemaknya, sekitar 10-25 persen dari total kalori harian. Hindari mengonsumsi makanan lemak jenuh, seperti gorengan karena bisa meningkatkan peradangan.
Disarankan untuk mengkonsumsi makanan asam lemak omega 3 seperti salmon, ikan tawar, dan kacang kenari, karena bisa menguatkan kartilago sendi dan mengurangi rasa nyeri akibat peradangan.
Perbanyak Asupan Serat
Makanan yang mengandung serat tinggi perlu dikonsumsi agar terhindar dari sembelit saat sedang berpuasa.
Untuk penderita asam urat, kebutuhan serat per hari sekitar 20-30 gram per hari.
Beberapa makanan yang tinggi serat seperti alpukat, apel, pir, kacang almond, pisang, wortel, Oat dan Ubi jalar.
Minum yang Banyak
Saat melakukan makan sahur, penderita asam urat harus lebih banyak minum dibandingkan orang yang sehat. Ini karena kebutuhan cairan bertambah, yakni 3 liter per hari.
Jadi cairan dibutuhkan untuk mengeluarkan asam urat dan meminimalisir pembentukan batu ginjal. Minum saat sahur bisa dilakukan dengan satu gelas saat baru bangun, segelas sebeleum makan, dan dua gelas sesudah makan.