Banyak pendapat mengatakan bahwa ternyata ada manfaat atau kegunaan sperma untuk wajah. Apakah pendapat demikian sebenarnya fakta atau sekedar hanya mitos belaka?
Namun, ternyata pendapat bahwa sperma ternyata bermanfaat bagi kulit wajah ternyata belum terbukti secara ilmiah.
Adapun gagasan bahwa sperma mungkin bermanfaat bagi kesehatan kulit sebagian besar berasal dari bukti anekdotal yang mengklaim bahwa nutrisi dalam sperma dapat membantu kesehatan kulit.
Sperma adalah cairan reproduksi yang dikeluarkan penis saat ejakulasi. Sperma disebut mengandung protein, zinc, magnesium, dan urea yang semuanya bermanfaat bagi muka.
Baca juga: Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan Lambung dan Cara Mengkonsumsinya
Meskipun sperma mungkin mengandung bahan-bahan yang bermanfaat bagi kulit, jumlahnya sangatlah kecil. Artinya dari zat-zat ini memiliki kemungkinan kecil memberikan manfaat yang berarti.
Pendapat tersebut dikuatkan sebagaimana pendapat rofesor urologi dari Harvard Medical School sekaligus Truth About Men, Abraham Morgentaler yang dilansir dari Cosmopolitan, mengatakan sperma tidak bisa dikategorikan zat bermanfaat bagi kesehatan kulit, meski memiliki kadar pretein dan gula yang tinggi.
“Sperma memang mengandung protein, serta gula yang bertindak sebagai energi yang memungkinkan sperma untuk berenang, namun saya rasa kita akan melihat ‘protein shake’ pasca latihan berdasarkan air mani,” jelasnya.
Bukannya mendapat manfaat, jika masih ada yang berani untuk menelan dan mengoleskan sperma ke wajah maka efek yang akan muncul dapat berupa kulit merah, kering, atau bengkak yang terasa gatal akibat alergi terhadap protein dalam sperma. Kondisi ini disebut dermatitis atopik.
Selain itu, sperma juga dapat menularkan virus dan bakteri ke orang lain melalui rongga mulut, lubang hidung, dan mata. Hal ini dapat berujung pada infeksi menular seksual, seperti HIV-AIDS, herpes, klamidia, dan gonore.
Baca juga: Apa Reaksi Tubuh Setelah Minum Rebusan Daun Sirsak?
Namun demikian, masih banyak mitos-mitos yang beredar seputar manfaat dari sperma, diantaranya diklaim dapat membantu meredakan jerawat, berguna untuk anti-aging, dan memiliki nutrisi untuk kulit.
Namun dari mitos-mitos yang beredar tersebut secara faktanya belum bisa dibuktikan secara ilmiah. Alih-alih bermanfaat bagi kesehatan kulit, justru dapat menyebabkan efek samping bagi kesehatan kulit, hingga sebagai sarana penularan virus atau bakteri yang berbahaya.