Fakta-fakta Wabah Jamur ‘The Last of Us’ yang Disebut Ilmuwan Bakal Terjadi, Imbas Perubahan Iklim

By DP
3 Min Read
Fakta-fakta wabah jamur pada 'The Last of Us' yang disebut oleh para ilmuwan bakal terjadi dalam beberapa waktu dekat, imbas adanya perubahan iklim yang terjadi saat ini. (Foto: Pixabay)

Fakta-fakta wabah jamur pada ‘The Last of Us’ yang disebut oleh para ilmuwan bakal terjadi dalam beberapa waktu dekat, imbas adanya perubahan iklim yang terjadi saat ini.

Para ilmuwan di Barcelona telah mengingatkan tentang kemungkinan munculnya sebuah wabah yang mirip dengan kisah dalam permainan ‘The Last of Us’ yang semakin mendekati kehidupan nyata. Mereka menemukan jamur hibrida baru yang disebut candida orthopsilosis, yang berasal dari percampuran dua strain atau hibridisasi sebagai dampak dari perubahan iklim.

Jamur baru ini menunjukkan sifat-sifat spesifik, seperti kemampuannya untuk menginfeksi tubuh manusia pada suhu yang lebih tinggi dan ketahanannya terhadap obat antijamur.

- Advertisement -

Imbas Kebiasaan Manusia

Para peneliti mencatat bahwa hibridisasi semacam ini bisa menjadi lebih umum seiring dengan peningkatan suhu global dan perubahan kondisi ekosistem. Hal ini juga dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti globalisasi serta kebiasaan manusia, seperti penggunaan fungisida dan antibiotik secara luas di sektor pertanian.

Baca Juga: Fakta-Fakta Oklin Fia, Selebgram yang Viral Jilat Batang Es Krim

Proses hibridisasi ini melibatkan penggabungan genom dan alel yang berbeda ke dalam sel yang sama, yang kemudian meningkatkan adaptasi melalui plastisitas genom. Genom divergen terjadi ketika dua atau lebih populasi spesies leluhur mengalami mutasi seiring dengan waktu.

Alel, di sisi lain, adalah salah satu dari dua atau lebih bentuk alternatif gen yang muncul karena mutasi dan ditemukan di lokasi yang sama pada kromosom.

Wabah Jamur ‘The Last of Us’

Wabah infeksi jenis ini telah muncul dalam ratusan kasus di seluruh dunia dengan tingkat kematian berkisar antara 30 hingga 60 persen. Para ilmuwan memperkirakan bahwa ini bisa menjadi mikroorganisme pertama yang berubah menjadi patogen akibat perubahan iklim.

Para peneliti juga melakukan studi terhadap sembilan sampel ragi yang diambil dari Laut Arab, terutama di sepanjang pantai Qatar, dan menemukan bahwa hampir semua sampel tersebut merupakan hibrida.

Leave a comment