Penderita demam berdarah dengue atau DBD karena gigitan nyamuk aedes agypti mulai merebak di setiap daerah. Targetnya tidak hanya anak-anak saja, melainkan juga orang dewasa.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Jateng, jumlah penderita DBD di wilayah Jawa Tengah per Januari 2024 sudah mencapai 1.010 kasus.
Agar terhindar dari gigitan nyamuk Aedes aegypti, selain membersihkan rumah dari tumpukan barang ataupun genangan air, kita juga harus mengetahui jam operasi dari nyamuk ini.
Baca Juga: Waspadai DBD, 7 Penderita di Sukoharjo Meninggal Dunia
Menurut informasi dari laman Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo, nyamuk Aedes aegypti betina sangat menyukai darah manusia. Untuk berburu makanan yakni darah manusia, biasanya mereka akan mencari di waktu pagi dan sore hari.
“Biasanya, dia menghisap daerah di pagi hari sekitar jam 08.00 – 12.00. Kemudian berlanjut di sore hari pukul 15.00 – 17.00,” tulis informasi tersebut seperti dilansir dari laman Kementerian Kesehatan pada Jumat, 10 Mei 2024.
Penularan penyakit dari nyamuk ini, tulisnya lagi, bisa terjadi karena aktivitas manusia yang terus bergerak dan nyamuk belum kenyang saat menghisap darah. Maka, ia akan berpindah berkali-kali dari satu individu ke individu yang lain.
Baca Juga: Meriahkan HUT ke-44 Dekranas, Yovie and Nuno Akan Tampil Gratis di Pura Mangkunegaran Kota Solo
“Karena pada siang hari manusia yang menjadi sumber makanan darah utamanya dalam keadaan aktif bekerja/bergerak sehingga nyamuk tidak dapat menghisap darah dengan tenang sampai kenyang pada satu individu. Keadaan inilah yang menyebabkan penularan penyakit DBD menjadi lebih mudah terjadi,” tulis dalam keterangan tersebut.
Selain terdorong oleh rasa lapar, nyamuk Aedes aegypti juga dipengaruhi oleh beberapa faktor untuk menghisap darah manusia.
Faktor tersebut yaitu bau yang dipancarkan oleh inang, temperatur, kelembaban, kadar karbon dioksida dan warna. Faktor bau memegang peranan penting bila dibandingkan dengan faktor lainnya.