Wabah pneumonia di China kini sedang menjadi pembahasan hangat di seluruh dunia. Tak hanya menjadi topik perbincangan di kalangan awam, justru Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga telah turun tangan meminta China memberi lebih banyak informasi terkait fenomena tersebut.
Sementara berdasarkan laporan dari media Taiwan FTV News, wabah pneumonia di China ini menyebabkan rumah sakit di ibu kota Beijing dan Liaoning tengah mengalami kesulitan karena dibanjiri anak-anak yang harus dirawat akibat diserang penyakit misterius itu.
Lalu seperti apa gejala wabah pneumonia di China tersebut? Adalah menyerang anak-anak dengan gejala demam suhu tinggi.
Baca juga: Wabah Kutu Busuk Landa Dunia, Kini Sudah Sampai di Singapura
“Mereka tidak batuk dan tidak menunjukkan gejala. Mereka hanya mengalami suhu tinggi dan banyak yang mengalami bintil paru,” demikian kata seorang warga Beijing bernama Wei kepada Taiwan FTV News.
Para ahli menduga, wabah misterius di China ini mungkin terkait dengan Mycoplasma pneumoniae, yang juga dikenal sebagai “pneumonia berjalan.”
Penyakit ini juga yang dilaporkan melonjak ketika China memasuki musim dingin pertamanya tanpa menerapkan lockdown ketat terhadap Covid-19.
Gejala ini dapat berlangsung selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan. Dalam kasus yang parah, penyakit ini pada akhirnya dapat memburuk menjadi pneumonia.
Baca juga: Fakta-fakta Wabah Jamur ‘The Last of Us’ yang Disebut Ilmuwan Bakal Terjadi, Imbas Perubahan Iklim
Bulan lalu, media lokal melaporkan bahwa rumah sakit di seluruh negeri mengalami peningkatan infeksi, dengan kelompok kasus sering kali muncul di sekolah dan taman kanak-kanak.
Dilaporkan AFP, WHO telah mengajukan permintaan resmi ke China untuk mendapatkan informasi rinci mengenai peningkatan penyakit pernafasan dan laporan kelompok pneumonia pada anak-anak.
Ketua WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menekankan bahwa mengungkap wabah misterius di China ini dapat membantu mencegah pandemi di masa depan.