Pemikiran Kartini tentang budaya patriarki
Selain pendidikan, Kartini juga gigih memperjuangkan kesetaraan gender. Ia menentang budaya patriarki yang mengekang perempuan dan membatasi perannya dalam masyarakat. Kartini ingin perempuan memiliki hak yang sama dengan laki-laki, baik dalam bidang pendidikan, pekerjaan, maupun politik.
Pemikiran Kartini tentang pendidikan dan kesetaraan gender tertuang dalam surat-suratnya kepada sahabatnya, Abendanon. Surat-surat ini kemudian dikumpulkan dan diterbitkan dengan judul “Habis Gelap Terbitlah Terang”. Buku ini menjadi salah satu karya sastra Indonesia yang paling inspiratif dan terus dibaca hingga saat ini.
Baca juga: 5 Rekomendasi Film Kartini, Seru dan Inspiratif
Walaupun Kartini telah tiada, pemikirannya masih sangat relevan dengan kondisi zaman sekarang. Perempuan di Indonesia masih banyak menghadapi berbagai tantangan, seperti diskriminasi, kekerasan, dan kurangnya akses pendidikan.
Semangat Kartini harus terus dikobarkan untuk mewujudkan cita-citanya tentang perempuan Indonesia yang berpendidikan, berkarakter mulia, dan setara dengan laki-laki. Kita harus terus berjuang untuk menciptakan masyarakat yang adil dan inklusif bagi semua, di mana perempuan memiliki kesempatan yang sama untuk mencapai potensi penuh mereka.