Ungkapan All Eyes on Rafah membanjiri media sosial, terutama di platform X (Twitter) dan Instagram, sejak Selasa, 28 Mei 2024.
Frasa ini digunakan oleh warganet sebagai bentuk dukungan terhadap warga Rafah, Palestina yang tengah mengalami konflik. Tagar #AllEyesonRafah mencapai 915.000 postingan di media sosial X dan menjadi salah satu topik teratas yang trending.
Tidak hanya di Indonesia, frasa All Eyes on Rafah juga digunakan oleh warga di Eropa Barat, Australia, India, dan berbagai negara lainnya.
Baca Juga: Saat Irlandia hingga Spanyol Akui Negara Palestina, Sebuah Momen Luar Biasa?
Arti All Eyes on Rafah
Dalam bahasa Indonesia, All Eyes on Rafah berarti semua mata tertuju pada Rafah. Rafah adalah sebuah kota di jalur Gaza selatan, Palestina yang saat ini dilanda peperangan. Banyak warga di kota tersebut mengungsi setelah mengalami serangan bertubi-tubi dari Israel.
Menurut Forbes, ungkapan All Eyes on Rafah mengingatkan publik untuk tidak mengabaikan situasi di kota tersebut. Frasa ini juga berfungsi sebagai seruan agar masyarakat terus memantau perkembangan terkini dari serangan Israel ke Rafah dan mendesak adanya gencatan senjata.
Pada Minggu, 26 Mei 2024, setidaknya 45 orang tewas dalam serangan di Rafah. Sulit memastikan jumlah total korban luka karena rumah sakit tempat mereka dirawat juga terkena serangan drone Israel.
Baca Juga: Mengenal Hemofilia, yang Diderita oleh Sekitar 562 Warga Palestina
Ungkapan All Eyes on Rafah pertama kali disampaikan oleh Direktur Kantor Wilayah Pendudukan Palestina di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Rick Peeperkorn, pada Februari 2024. Peeperkorn menyerukan frasa ini beberapa hari setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan evakuasi di kota tersebut, menjelang serangan Israel.
Netanyahu mengklaim bahwa Rafah adalah benteng pertahanan terakhir kelompok Hamas di Palestina.