Hari Tasyrik merupakan tiga hari setelah Hari Raya Idul Adha, tepatnya pada tanggal 11, 12, dan 13 Zulhijjah. Dinamakan Hari Tasyrik karena pada hari-hari tersebut jamaah haji di Mina mengeringkan daging kurban di bawah terik matahari. Dalam bahasa Arab, tasyriq berarti menjemur.
Pada hari-hari ini, umat Islam dilarang berpuasa sebagai bentuk syukur atas nikmat yang diberikan Allah. Selain itu, Hari Tasyrik juga merupakan waktu yang diutamakan untuk menyembelih hewan kurban bagi mereka yang belum melakukannya pada Hari Raya Idul Adha.
Dalam konteks sejarah, kata “tasyrik” sendiri berasal dari kata “syaraqa” yang berarti mengeringkan daging di bawah sinar matahari, yang merupakan salah satu metode tradisional untuk mengawetkan daging kurban.
Baca Juga: 20 Ucapan Hari Raya Idul Adha 2024, Bisa Dibagikan di Sosmed
Keistimewaan Hari Tasyrik
Merupakan hari raya bagi umat Islam. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW:
“Hari Arafah, hari Idul Adha, dan hari Tasyrik adalah hari raya kita pemeluk agama Islam, serta merupakan hari-hari untuk makan dan minum.” (HR. An-Nasa’i)
Diperbolehkan untuk menyembelih hewan kurban. Bagi yang belum sempat menyembelih hewan kurban di Hari Raya Idul Adha, masih diperbolehkan untuk melakukannya di Hari Tasyrik.
Dilarang berpuasa. Puasa di Hari Tasyrik hukumnya haram. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW:
Baca Juga: Makna Berkurban di Hari Raya Idul Adha, Jalankan Tuntunan Nabi
“Tidak ada puasa pada hari-hari Tasyrik.” (HR. Abu Daud)
Dianjurkan untuk memperbanyak amal ibadah. Amalan yang dianjurkan di Hari Tasyrik antara lain:
- Bertakbir. Takbir yang dianjurkan di Hari Tasyrik sama dengan takbir Idul Adha, yaitu: “Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, La ilaha illallah, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Walillahil hamd.”
- Berzikir dan berdoa.
- Membaca Al-Qur’an.
- Menyembelih hewan kurban.
- Bersedekah.
- Silaturahim.