Mengenal Hemofilia
Hemofilia adalah kelainan bawaan pada darah yang menyebabkan darah sulit membeku. Ini terjadi karena kekurangan protein penting dalam darah yang berperan dalam proses pembekuan darah. Akibatnya, penderita hemofilia akan mengalami perdarahan yang berlebihan dan sulit dihentikan, terutama setelah cedera atau pun operasi.
Jenis-jenis Hemofilia
Hemofilia A: Jenis hemofilia yang paling umum, terjadi pada sekitar 85% kasus. Disebabkan oleh kekurangan faktor VIII.
Hemofilia B: Terjadi pada sekitar 14% kasus. Disebabkan oleh kekurangan faktor IX.
Hemofilia C: Jenis yang paling jarang, terjadi pada kurang dari 1% kasus. Disebabkan oleh kekurangan faktor XI.
Baca Juga: 5 Manfaat Telur Asin bagi Kesehatan, Dapat Meningkatkan Fungsi Otak
Penyebab Hemofilia
Hemofilia diwariskan dari orang tua ke anak melalui gen. Wanita pembawa hemofilia tidak memiliki gejala, tetapi dapat menularkan gen kepada anak laki-lakinya. Anak laki-laki dengan satu gen hemofilia akan memiliki hemofilia, sedangkan anak perempuan dengan satu gen hemofilia kemungkinan besar adalah pembawa.
Gejala Hemofilia
Gejala utama hemofilia adalah perdarahan yang berlebihan dan sulit dihentikan. Gejala lain dapat termasuk:
- Memar yang mudah dan berlebihan
- Perdarahan gusi yang berkepanjangan
- Mimisan yang sering dan parah
- Nyeri dan pembengkakan sendi
- Perdarahan internal setelah cedera atau operasi
Penanganan Hemofilia
Tidak ada obat untuk hemofilia, tetapi ada beberapa cara untuk mengobati dan mengelola kondisinya. Pengobatan utama untuk hemofilia adalah terapi penggantian, di mana faktor pembekuan darah yang hilang disuntikkan ke dalam aliran darah.
Baca Juga: Profil dan Biodata Gelandang Persib Levy Clement Madinda Fokus Menang di Kandang
Orang dengan hemofilia juga perlu berhati-hati untuk menghindari cedera dan aktivitas yang dapat menyebabkan perdarahan. Mereka mungkin juga perlu minum obat untuk mencegah perdarahan internal, seperti hemofilia A dan B.