Penyakit cacar api atau herpes zoster yang sering dianggap sebagai penyakit anak-anak, ternyata juga dapat menyerang orang dewasa dan lansia. Bahkan, pada kelompok usia ini, penyakit ini bisa menimbulkan komplikasi yang serius.
Melihat pentingnya masalah ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) gencar melakukan sosialisasi mengenai pentingnya vaksinasi cacar api.
Cacar api disebabkan oleh virus varicella-zoster yang sama dengan penyebab cacar air. Virus ini dapat bersembunyi di dalam saraf tubuh setelah seseorang sembuh dari cacar air. Ketika sistem kekebalan tubuh melemah, virus ini dapat aktif kembali dan menyebabkan cacar api.
Baca Juga: Ini Kronologi Pasien Cacar Monyet Meninggal di Indonesia
Gejala cacar api meliputi ruam kulit yang terasa sangat nyeri, demam, sakit kepala, dan kelelahan. Ruam ini biasanya muncul dalam bentuk garis atau jalur mengikuti saraf tertentu dan seringkali hanya muncul di satu sisi tubuh.
Pada orang dewasa dan lansia, cacar api dapat menyebabkan komplikasi yang serius, seperti:
- Postherpetic neuralgia: Nyeri saraf kronis yang dapat berlangsung berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun setelah ruam hilang.
- Infeksi bakteri sekunder: Infeksi pada kulit yang terluka akibat ruam cacar api.
- Pneumonia: Peradangan paru-paru yang dapat terjadi jika virus menyebar ke paru-paru.
- Ensefalitis: Peradangan otak yang merupakan komplikasi langka namun serius.