INVERSI.ID – Trauma healing menjadi perhatian penting setelah insiden dugaan penganiayaan yang melibatkan seorang siswa di Tebet.
Metode ini dirancang untuk membantu individu yang mengalami trauma, khususnya anak-anak dan remaja, agar dapat pulih secara emosional dan psikologis.
Sebelumnya, wakil ketua DPRD DKI Rani Mauliani menekankan pentingnya trauma healing bagi korban. Ia mendorong agar pendidikan agama di sekolah-sekolah diperkuat, guna meningkatkan iman dan karakter siswa.
“Pendampingan hukum serta pendampingan trauma healing bagi para korban, dan mungkin perlu lagi ditingkatkan ilmu agama di sekolah-sekolah sehingga meningkatkan iman para siswa-siswanya,” katanya.
Apa Itu Trauma Healing?
Trauma healing adalah proses pemulihan yang bertujuan untuk mengatasi dampak negatif dari pengalaman traumatis. Dalam konteks siswa yang mengalami penganiayaan, metode ini berfokus pada penyembuhan luka emosional yang diakibatkan oleh kekerasan atau intimidasi.
Baca Juga: DPRD DKI Soroti Kasus Siswa Dianiaya Kakak Kelas hingga Koma di Tebet
Mengapa Trauma Healing Penting?
Anak-anak yang mengalami penganiayaan seringkali menghadapi berbagai dampak psikologis, seperti kecemasan, depresi, dan masalah perilaku. Dengan trauma healing, mereka diberikan ruang dan dukungan untuk mengekspresikan perasaan mereka, memahami pengalaman yang mereka hadapi, dan belajar cara untuk menghadapi rasa sakit tersebut.