Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang diwakili oleh Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi mengungkapkan bahwa pemerintah Indonesia memiliki filosofi dalam pengembangan sektor energi harus dilakukan secara seimbang, antara ketahanan energi, pemerataan energi, dan kelestarian lingkungan (trilema energi).
Hal itu disampaikan ketika membuka Seminar Bertajuk ‘Energi dan Generasi Muda’ di Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (26/4/2024).
Agus menjelaskan bahwa trilema energi sudah dijalankan oleh pemerintah, salah satunya dalam upaya untuk meningkatkan rasio elektrifikasi di seluruh wilayah Indonesia hingga 100%. Per akhir tahun 2023 lalu, rasio elektrifikasi Indonesia telah mencapai 99,78%.
Baca juga: Menteri ESDM Undang Perusahaan Belanda Investasi, Simak Penawarannya
Dalam meningkatkan rasio elektrifikasi, pemerintah menggunakan sumber energi yang dimiliki oleh daerah-daerah yang tidak terjangkau infrastruktur kelistrikan.
“Bagaimana kita membuat keadilan bagi seluruh masyarakat, dengan menunjukkan bahwa energi di sekitar mereka itu bisa dikelola, disitulah nanti bagaimana kita mengelola Sumber Daya Alam, bagaimana kita melihat sumber daya yang ada di sekitar kita bisa dimanfaatkan mulai dari biogas, air, tanaman dan lainnya,” ujarnya dalam keterangan resminya.
Baca juga: Dukung Percepatan NZE, Menteri ESDM dan IEA Perkuat Pelaksanaan Transisi Energi