INVERSI.ID – Menteri Sosial Saifullah Yusuf, yang akrab disapa Gus Ipul, terus menyempurnakan konsep Sekolah Rakyat, sebuah program pendidikan yang dirancang khusus untuk keluarga miskin. Program ini bertujuan memutus lingkaran kemiskinan melalui penyediaan pendidikan berkualitas.
“Jika konsepnya sudah matang dan mendapatkan persetujuan di rapat tingkat menteri, kami akan mengajukannya kepada Presiden untuk keputusan lebih lanjut,” ujar Gus Ipul di kantornya, Selasa (21/1/2025).
Ia menjelaskan bahwa Kemensos telah menerima masukan dari berbagai pihak dan meninjau langsung model sekolah serupa, seperti CT Arsa di Sukoharjo, yang berhasil memberikan dampak positif bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.
Gus Ipul menegaskan bahwa keberhasilan program Sekolah Rakyat membutuhkan kolaborasi lintas kementerian, khususnya dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.
“Program ini tidak bisa dijalankan oleh Kementerian Sosial saja. Kerja sama dengan kementerian lain menjadi kunci untuk memastikan pendidikan berkualitas bagi keluarga miskin ekstrem,” jelasnya.
Ia berharap program ini dapat membuka peluang yang lebih luas bagi anak-anak usia sekolah untuk memutus rantai kemiskinan.
“Kami ingin mencetak generasi muda yang tidak hanya memiliki pendidikan, tetapi juga menjadi agen perubahan bagi keluarga dan komunitas mereka,” tambahnya.
Sebagai contoh keberhasilan, Gus Ipul mengacu pada pengalaman sekolah serupa di Sukoharjo. Menurutnya, sekolah tersebut berhasil meningkatkan rasa percaya diri dan optimisme para siswa.
“Anak-anak di sana memiliki cita-cita yang tinggi dan bertekad membawa keluarga mereka keluar dari kemiskinan. Ini adalah misi utama dari Sekolah Rakyat,” ujarnya.
Program ini akan menargetkan keluarga miskin ekstrem, yaitu mereka yang berada di lapisan masyarakat paling rentan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah keluarga miskin ekstrem saat ini mencapai sekitar 2 juta jiwa, atau 0,8 persen dari total penduduk Indonesia.
Gus Ipul menyebut bahwa Kemensos sudah memiliki sejumlah fasilitas yang siap digunakan untuk mendukung program ini.
“Kami memiliki bale-bale sosial yang sudah siap secara infrastruktur dan dapat dimanfaatkan sebagai lokasi awal program,” terangnya.
Program Sekolah Rakyat juga akan memanfaatkan data BPS yang mencakup informasi lengkap seperti nama, alamat, dan kondisi keluarga. Data ini akan menjadi dasar dalam menentukan peserta yang diprioritaskan.
“Kami sudah memiliki data by name by address, sehingga target penerima manfaat sudah sangat jelas,” ungkapnya.
Dengan pendekatan kolaboratif dan berbasis data, Sekolah Rakyat diharapkan dapat menjadi solusi nyata untuk memberikan akses pendidikan kepada keluarga miskin ekstrem, sekaligus membuka jalan menuju masa depan yang lebih cerah.***