Warisan Sejarah yang Mempesona
Di tengah hiruk pikuk Jatinangor, berdiri kokoh sebuah jembatan bersejarah yang dikenal dengan nama Jembatan Cincin. Dibangun pada 1917-1918, jembatan ini menyimpan cerita menarik yang mungkin belum banyak diketahui.
Kisah di Balik Nama
Jembatan ini dulunya merupakan jalur transportasi lori – kereta kecil yang mengangkut hasil perkebunan. Dibangun oleh Staatsspoorwegen (SS), perusahaan kereta api era kolonial, jembatan ini menghubungkan kawasan Rancaekek-Jatinangor-Tanjungsari-Citali.
Saksi Bisu Perubahan Zaman
Dulu, area sekitar jembatan merupakan perkebunan yang ditanami:
- Tanaman haramai untuk ulat sutera
- Perkebunan teh
- Kebun karet
Urban Legend vs Realitas
Meski banyak cerita mistis yang beredar, Aba Adi Brata (75), warga setempat yang telah lama tinggal di dekat jembatan, membagikan perspektif menarik:
“Kebanyakan cerita seram itu muncul karena sugesti. Seperti pengalaman saya sendiri, yang mengira pohon pisang sebagai sosok misterius di malam hari,” ungkapnya sambil tersenyum.
Fungsi Masa Kini
Kini, Jembatan Cincin telah bertransformasi menjadi:
- Jalur penghubung antar kampung
- Akses bagi para petani
- Jalan pintas untuk pelajar
- Spot foto instagramable
Tips Mengunjungi Jembatan Cincin
- Waktu terbaik: Pagi atau sore hari
- Bawa kamera untuk mengabadikan arsitektur unik
- Hormati lingkungan sekitar
- Jangan lupa menikmati pemandangan alam
Nilai Sejarah yang Terlupakan
Jembatan Cincin bukan sekadar struktur besi dan beton. Ia adalah saksi bisu perkembangan Jatinangor dari era kolonial hingga masa kini. Keberadaannya mengingatkan kita akan pentingnya melestarikan warisan sejarah sambil menepis mitos-mitos yang tidak berdasar.