Antisipasi Banjir dengan Pengerukan Saluran Phb
Kasudin SDA Jakarta Timur, Wawan Kurniawan menambahkan guna antisipasi banjir pihaknya melakukan pengurasan dan pembersihan embung serta saluran. Selain itu, pihaknya juga memperbaiki turap yang rusak atau ambrol terkikis air.
Wawan Kurniawan menegaskan pihaknya telah melakukan beberapa langkah dalam mengatasi genangan berulang. Di antaranya adalah, pengurasan atau pengerukan saluran Phb maupun mikro yang tersebar di 10 kecamatan.
“Kemudian pengerukan lumpur di waduk, perbaikan turap dan sebagainya,” kata Wawan.
Sementara, Kepala Seksi Pemeliharaan Sudin Sumber Daya Air Jakarta Timur, Puryanto mengungkapkan, pengerukan pada tahun ini ada 462 lokasi saluran penghubung (Phb) di 10 wilayah kecamatan. Dari jumlah ini sekitar 85 persen di antaranya sudah selesai.
Ditambahkan Puryanto, pihaknya juga sudah lakukan pengerukan 14 waduk atau embung. Di antaranya Waduk Tiu, Waduk Halim, long storage Agro Wisata Cilangkap, Embung Kramat Jati, Embung Cendrawasih dan lainnya.
Baca juga: Hendropriyono Prediksi Prabowo-Gibran Menang di Pilpres 2024, Strategi Satu Putaran
Sementara antisipasi banjir dengan pengerukan lumpur, Puryanto menambahkan itu secara swakelola oleh tenaga PJLP. Baik untuk operator alat beratnya, sopir truk maupun penyediaan BBM tidak menggunakan pihak ketiga.
Selain pengerukan lumpur, lanjut Puryanto, pihaknya juga melakukan perbaikan turap yang ambrol dan rusak di beberapa lokasi. Perbaikan turap ini oleh Satgas SDA dan ada juga pengerjaan dari pihak ketiga pemenang tender.
“Yang sifatnya kecil atau spot-spot dikerjakan satgas. Namun yang volumenya besar dikerjakan pihak ketiga,” kata Puryanto.
Adapun yang dikerjakan pihak ketiga di antaranya adalah perbaikan turap Tambun Rengas, turap Saluran Phb Kayu Putih, Phb Tegal Amba, Phb Gongseng, Phb Kali Utan Kayu. Kemudian, turap Kali Baru di Jatinegara, kali Cijantung di Jalan Lebak, saluran air di Jalan Pule, Ciracas dan sejumlah titik lainnya.