Pada tanggal 20 Juni 2024, Pusat Data Nasional (PDN) yang dikelola oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengalami serangan ransomware. Akibatnya, data-data penting di berbagai lembaga publik terkunci dan tidak bisa diakses.
Menurut Antara, ransomware tersebut dikenal sebagai Brain Chiper Ransomware, sebuah jenis malware yang mengenkripsi data korban dan meminta tebusan agar data tersebut bisa diakses kembali.
Serangan ini menimbulkan efek domino bagi berbagai lembaga publik. Efek domino adalah kejadian yang memicu serangkaian kejadian lainnya. Dalam kasus ini, terkuncinya data penting di PDN berdampak pada terganggunya operasional berbagai lembaga publik.
Baca Juga: Imbas Peretasan PDN, Kemenkominfo Prioritaskan Pemulihan Layanan di 44 Kementerian/Lembaga
Lembaga yang Terdampak Efek Domino Ransomware PDN
Berikut adalah lembaga-lembaga yang terdampak:
Proses Seleksi PPDB
Efek domino mengganggu proses seleksi PPDB di banyak lembaga pendidikan. Menurut Antara, banyak sekolah yang bergantung pada data PDN dan layanan daring mengalami gangguan. Akibatnya, sekolah harus memperpanjang waktu pendaftaran dan pengunggahan dokumen.
Layanan Keimigrasian
Layanan keimigrasian adalah salah satu yang paling terdampak, terutama di bandara. Gangguan sistem imigrasi menyebabkan antrean panjang dan banyak keluhan dari masyarakat di media sosial. Petugas imigrasi akhirnya melakukan pemeriksaan secara manual, yang membutuhkan waktu lebih lama. Empat hari setelah kejadian, layanan digital imigrasi mulai pulih kembali.