Demam berdarah (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Gejala DBD dapat berupa demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot dan sendi, mual dan muntah, ruam kulit, dan pendarahan.
Meskipun vaksin DBD telah tersedia, pencegahan DBD masih menjadi langkah utama untuk mengendalikan penyakit ini.
Baca Juga: Fakta-Fakta Malaysia Laporkan Enam Kematian Akibat Demam Berdarah
Langkah Mencegah Demam Berdarah
Berikut 8 langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah DBD:
- Menguras Tempat Penampungan Air
Nyamuk Aedes aegypti berkembang biak di air yang tergenang. Oleh karena itu, penting untuk menguras tempat penampungan air secara rutin, minimal seminggu sekali. Hal ini dapat dilakukan dengan membuang air di bak mandi, ember, drum, dan wadah lainnya yang dapat menampung air.
- Menutup Tempat Penampungan Air
Tutup rapat tempat penampungan air seperti bak mandi dan drum dengan rapat. Hal ini untuk mencegah nyamuk Aedes aegypti bertelur dan berkembang biak.
- Mendaur Ulang Barang Bekas
Barang bekas yang dapat menampung air hujan, seperti ban bekas, botol plastik, dan kaleng bekas, dapat menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti. Oleh karena itu, penting untuk mendaur ulang barang bekas atau menyimpannya dengan benar agar tidak menampung air.
Baca Juga: 6 Tips Memberantas Sarang Nyamuk untuk Mencegah DBD
- Melakukan 3M Plus
3M Plus merupakan singkatan dari Menguras, Menutup, Mendaur Ulang, Plus. Plus dalam 3M Plus dapat berupa:
- Menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang tidak dapat dikuras atau ditutup.
- Memelihara ikan pemakan jentik seperti ikan cupang atau ikan guppy di kolam atau bak mandi.
- Menggunakan kelambu saat tidur untuk menghindari gigitan nyamuk.
- Memakai obat nyamuk saat beraktivitas di luar ruangan, terutama pada pagi dan sore hari saat nyamuk Aedes aegypti aktif.
- Melakukan Fogging
Fogging atau pengasapan adalah kegiatan penyemprotan insektisida untuk membunuh nyamuk dewasa. Fogging dapat dilakukan secara rutin oleh pemerintah daerah atau secara mandiri oleh masyarakat.