Bidik Afrika Jadi Pasar Baterai EV
Luhut juga menyatakan bahwa pada bulan September mendatang, ia akan membahas lebih lanjut rencana kerja sama di bidang EV dengan negara-negara Afrika dalam Indonesia-Africa Forum.
“Kami akan dengan senang hati membangun kolaborasi bersama mereka, khususnya Kenya dan Afrika Selatan,” ujar Luhut.
Baca Juga: Sebut OTT Itu Kampungan, Luhut: Korupsi Jalan Aja
Luhut mengungkapkan bahwa Indonesia sudah memiliki berbagai kerja sama dengan negara-negara Afrika, seperti kerja sama Pertamina dengan Kenya, dan potensi kerja sama listrik dengan PLN.
Baca Juga: Profil dan Biodata Gelandang Persib Levy Clement Madinda Fokus Menang di Kandang
“Pertamina dengan PLN di Afrika Selatan juga sudah dikerjakan, dan kita juga ajak World Bank dengan Afrika, nanti kita lihat,” kata Luhut.
Selain itu, Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bidang Percepatan Pengembangan Industri Sektor ESDM, Agus Tjahajana Wirakusumah, menyebutkan bahwa Afrika memiliki potensi kobalt yang lebih besar dibandingkan dengan Indonesia.
“Walaupun kita punya kobalt, tapi tidak sebanyak di Afrika. Karena kobalt kita kan nempel di nikel,” jelas Agus.
Oleh karena itu, menurut Agus, selain menyasar Afrika sebagai pasar baterai EV, kerja sama dengan negara-negara Afrika juga bisa memanfaatkan potensi kobalt yang ada di sana.