Agar Mudah Dikenal Masyarakat, KKP Sebut Susu Ikan Hanya Branding

By DP
3 Min Read
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengungkapkan bahwa susu ikan adalah minuman berprotein yang berasal dari produk turunan Hidrolisat Protein Ikan (HPI) dan diolah hingga menyerupai susu. (Foto: Pixabay)

INVERSI.ID – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengungkapkan bahwa susu ikan adalah minuman berprotein yang berasal dari produk turunan Hidrolisat Protein Ikan (HPI) dan diolah hingga menyerupai susu.

Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP, Budi Sulistiyo, menjelaskan bahwa istilah “susu ikan” adalah upaya branding agar inovasi dari HPI lebih mudah dikenali dan diterima oleh masyarakat.

“Jadi bukan dalam arti susu yang sebenarnya, melainkan susu analog hasil dari HPI,” kata Budi di Jakarta pada Kamis, 12 September 2024.

- Advertisement -

Dilansir dari Antara, HPI merupakan hasil riset bioteknologi oleh tim Litbang KKP pada tahun 2017. HPI diproduksi dengan memanfaatkan ikan bernilai ekonomi rendah seperti petek, selar, tamban, dan belok. Pengembangan industri HPI ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan nelayan.

Baca Juga: 6 Manfaat Susu Ikan, Disebut Jadi Bahan Pangan Pelengkap Gizi Anak

Budi juga menambahkan bahwa HPI diupayakan untuk meningkatkan asupan protein harian masyarakat yang saat ini berada di angka 62,3 gram/kapita/hari, lebih rendah dibandingkan rata-rata negara ASEAN dan jauh di bawah negara maju yang telah mencapai lebih dari 100 gram/kapita/hari.

Sebagai bahan baku utama susu ikan, HPI memiliki keunggulan multifungsi dan praktis, sehingga dapat dimanfaatkan dalam berbagai produk pangan lainnya melalui proses fortifikasi. KKP juga telah melakukan beberapa kali demonstrasi penggunaan HPI dalam berbagai jajanan seperti kue, roti, dan camilan tradisional, semuanya kaya protein.

“Jadi tidak hanya jadi minuman berprotein atau yang kita kenal dengan susu ikan, tapi HPI bisa digunakan sebagai bahan tambahan pangan ke beragam makanan sehari-hari,” tambahnya.

Leave a comment