Sosialisasi HAM hingga Tingkat Desa
Selain itu, Pigai menekankan pentingnya keterlibatan Kementerian HAM dalam berbagai program pemerintah. Salah satu contohnya adalah memastikan program makan siang bergizi gratis dan pembangunan 3 juta rumah rakyat berjalan dengan mengedepankan prinsip-prinsip HAM.
“Kami ingin memastikan program-program pemerintah, seperti makan siang bergizi dan pembangunan rumah rakyat, sesuai dengan nilai-nilai HAM. Kami akan melakukan audit untuk memastikan implementasi program ini memenuhi hak-hak dasar rakyat,” tegas Pigai.
Salah satu program unggulan yang direncanakan oleh Pigai adalah “Sadar HAM” di tingkat desa. Kementerian HAM akan melibatkan 20 orang personel di setiap desa untuk menjalankan program sosialisasi HAM di 79 ribu desa di seluruh Indonesia. Program ini akan menargetkan anak-anak usia di bawah 15 tahun, dengan tujuan membangun generasi yang memiliki kesadaran dan pemahaman mendalam tentang hak asasi manusia.
Baca Juga: Daftar Lengkap Kabinet Merah Putih Yang Diumumkan Presiden Prabowo
“Kami ingin menanamkan nilai-nilai HAM, keadilan, dan perdamaian di masyarakat, terutama pada generasi muda. Ini adalah bagian dari upaya kami untuk memperkuat HAM dari akar rumput,” katanya.
Dengan berbagai rencana ambisius tersebut, Natalius Pigai berharap Kementerian HAM mendapat anggaran Rp 20 triliun. Dia meyakini bahwa dengan anggaran sebesar itu, Indonesia dapat memperkuat posisinya dalam isu HAM di kancah internasional.
“Saya ingin hak asasi manusia di Indonesia dibumikan dan diakui oleh dunia. Dengan program-program yang tepat, kita bisa berdiri tegak dalam hal HAM di mata internasional,” pungkas Pigai.
*Ayo ikuti Inversi.id di Google News untuk mendapatkan informasi yang update seputar dunia hiburan, lifestyle, hingga berbagai berita menarik lainnya.
