Proyek-Proyek Bersama Vale
Vale Base Metal telah lama bekerja sama dengan Indonesia melalui PT Vale Indonesia, yang sahamnya terdiri dari 34% milik BUMN, 33% milik Vale Canada Limited, 12% milik Sumitomo Metal Mining, dan 21% dimiliki oleh publik.
Erick juga menjelaskan bahwa saat ini ada tiga proyek besar yang sedang dikembangkan bersama Vale.
Baca Juga: Erick Thohir Akui Tengah Deg-degan Jelang Lepas Jabatan Menteri BUMN
“Vale Base Metal telah lama bekerja sama dengan Indonesia dalam pengelolaan tambang nikel yang terintegrasi melalui PT Vale Indonesia, di mana kepemilikannya terdiri dari 34% saham yang dimiliki oleh BUMN, 33% oleh Vale Canada Limited, 12% oleh Sumitomo Metal Mining, dan 21% oleh publik,” jelasnya.
Pabrik HPAL di Sorowako, Sulawesi Selatan: Pabrik ini memiliki kapasitas produksi 60.000 ton nikel per tahun dalam bentuk mixed hydroxide precipitate (MHP) dengan investasi mencapai Rp 30 triliun. Proyek ini melibatkan kolaborasi dengan produsen otomotif seperti POSCO, LG Chem, Ford, dan Volkswagen.
Bahodopi RKEF dan Stainless Steel: Proyek ini berlokasi di Sulawesi Tengah dengan nilai investasi mencapai Rp 34 triliun dan kapasitas produksi 73.000 hingga 80.000 kiloton feronikel per tahun. Kemitraan dilakukan bersama TISCO dan Xinhai.
Pabrik HPAL di Pomalaa, Sulawesi Tenggara: Dengan kapasitas produksi mencapai 120.000 ton per tahun, proyek ini memiliki nilai investasi sebesar Rp 66 triliun. Kemitraan dilakukan dengan Huayou dan Ford.
*Ayo ikuti Inversi.id di Google News untuk mendapatkan informasi yang update seputar dunia hiburan, lifestyle, hingga berbagai berita menarik lainnya.