Biodata dan Profil Nasaruddin Umar: Imam Besar Istiqlal, Calon Menteri di Kabinet Prabowo

By DP
4 Min Read
Nasaruddin Umar, Imam Besar Masjid Istiqlal, menjadi salah satu nama yang dipanggil oleh Presiden Terpilih Prabowo Subianto dalam proses penyusunan kabinet baru. (Foto: Antara)

INVERSI.ID – Nasaruddin Umar, Imam Besar Masjid Istiqlal, menjadi salah satu nama yang dipanggil oleh Presiden Terpilih Prabowo Subianto dalam proses penyusunan kabinet baru.

Nasaruddin Umar yang dikenal sebagai ulama asal Sulawesi Selatan mengaku terkejut dengan undangan tersebut.

“Saya betul-betul sangat surprise, nggak pernah membayangkan akan mendapat undangan dari presiden terpilih, Pak Prabowo,” ungkap Nasaruddin, seperti dilansir dari Antara.

- Advertisement -

Meskipun demikian, Nasaruddin belum bisa memastikan peran apa yang akan diembannya. “Saya pikir tidak jauh dari keseharian saya. Ya, nantilah beliau yang akan menjelaskan,” tambahnya.

Prabowo Subianto mengadakan pertemuan di kediamannya, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, pada 14 Oktober 2024. Pertemuan ini melibatkan sejumlah tokoh penting, termasuk Nasaruddin, dalam rangka membicarakan calon-calon kabinet yang akan mengisi pemerintahan Prabowo mendatang.

Baca Juga: Daftar Lengkap Calon Menteri Kabinet Prabowo 2024-2029

Profil Nasaruddin Umar

Nasaruddin Umar lahir di Ujung-Bone, Sulawesi Selatan, pada 23 Juni 1959. Beliau merupakan ulama dan akademisi yang telah memberikan banyak kontribusi dalam dunia pendidikan dan agama di Indonesia. Setelah menuntaskan pendidikan S1 di IAIN Alauddin Makassar, Nasaruddin melanjutkan studi ke jenjang S2 dan S3 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Tidak hanya berprestasi di dalam negeri, Nasaruddin juga memperdalam ilmunya di luar negeri, termasuk di McGill University, Kanada, serta menjadi mahasiswa Program Ph.D di Universitas Leiden, Belanda.

Karir akademisnya semakin kuat dengan berbagai kesempatan menjadi sarjana tamu di beberapa universitas terkemuka, seperti Sophia University di Tokyo, SOAS University of London, hingga Georgetown University di Washington DC. Pengalaman dan wawasan yang luas menjadikannya sebagai seorang pemikir Islam progresif, terutama dalam isu-isu kesetaraan gender dan moderasi dalam beragama.

Leave a comment