Biodata dan Profil Tia Rahmania, Anggota DPR RI Terpilih yang Dipecat PDI-P

By DP
4 Min Read
Tia Rahmania, calon anggota legislatif (Caleg) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) untuk Daerah Pemilihan (Dapil) Banten 1, baru-baru ini diberhentikan dari keanggotaan partainya. Berikut adalah biodata dan profil singkatnya. (Foto: Instagram/tiarahmania_bantenofficial)

INVERSI.ID – Tia Rahmania, calon anggota legislatif (Caleg) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) untuk Daerah Pemilihan (Dapil) Banten 1, baru-baru ini diberhentikan dari keanggotaan partainya. Berikut adalah biodata dan profil singkatnya.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah mengeluarkan keputusan terkait penggantian calon anggota DPR RI terpilih untuk periode 2024-2029 dari PDI-P bernama Tia Rahmania.

Keputusan ini tercantum dalam Surat Keputusan KPU RI Nomor 1368 Tahun 2024, yang ditandatangani oleh Ketua KPU RI, Mochamad Afifuddin, pada 23 September 2024, dan dipublikasikan di situs resmi KPU.

- Advertisement -

Surat keputusan tersebut juga menetapkan Didik Haryadi, Caleg PDI-P dari Dapil Jawa Tengah 4 dengan perolehan 74.750 suara, sebagai anggota DPR RI terpilih, menggantikan Rahmad Handoyo, yang memperoleh suara tertinggi ketiga di dapil tersebut.

Baca Juga: Biodata dan Profil Rahmania Astrini, Penyanyi Pembuka Konser Coldplay

Tia Rahmania Jadi Sorotan

Selain itu, KPU juga menetapkan Bonnie Triyana, Caleg PDI-P dari Dapil Banten 1 dengan perolehan 36.516 suara, sebagai anggota DPR RI periode 2024-2029. Bonnie menggantikan Tia Rahmania yang diberhentikan karena tidak memenuhi syarat untuk dilantik.

Nama Tia Rahmania menjadi perbincangan setelah dirinya mengkritik Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Nurul Ghufron. Kritik tersebut disampaikan pada Forum Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan untuk Anggota DPR RI Periode 2024-2029, yang disiarkan oleh YouTube Lemhannas pada 22 September 2024.

Tia menyatakan ketidaknyamanannya terhadap materi yang disampaikan Ghufron, yang membahas isu korupsi dan penerimaan hadiah oleh penyelenggara negara. Ia menilai Ghufron tidak pantas berbicara mengenai integritas, mengingat pelanggaran etik yang pernah dilakukan olehnya. Tia bahkan meminta agar panitia mencari pembicara yang lebih kredibel.

Leave a comment