Semangat Bhinneka Tunggal Ika
Surat edaran tersebut tidak memberikan opsi bagi anggota Paskibraka yang biasanya mengenakan hijab untuk tetap memakainya.
Yudian menjelaskan bahwa keputusan ini berlandaskan pada semangat Bhinneka Tunggal Ika yang dipelopori oleh Ir. Soekarno, salah satu pendiri bangsa.
Menurut Yudian, nilai yang dibawa oleh Soekarno adalah kesatuan dalam keseragaman, yang diwujudkan BPIP melalui seragam yang sama bagi semua anggota.
Terlebih lagi, kata Yudian, anggota Paskibraka akan bertugas sebagai bagian dari pasukan.
Baca Juga: Profil Violetha Agryka Sianturi, Anggota Paskibraka 2024 Asal Sumut
“Dia (anggota Paskibraka yang berhijab) bertugas sebagai pasukan yang menyimbolkan kebersatuan dalam kemajemukan,” ujar Yudian.
Ia juga menekankan bahwa pelepasan hijab ini dilakukan secara sukarela, berdasarkan surat pernyataan kesediaan yang telah ditandatangani oleh para anggota, sesuai dengan peraturan pembentukan dan pelaksanaan tugas Paskibraka Tahun 2025.
Para anggota Paskibraka menandatangani pernyataan tersebut di atas materai Rp10.000, menandakan bahwa pernyataan itu sah dan memiliki kekuatan hukum.
“(Pelepasan hijab) hanya dilakukan pada saat pengukuhan Paskibraka dan pengibaran Sang Merah Putih pada upacara kenegaraan saja,” tambah Yudian.
Baca Juga: Jokowi Kukuhkan 76 Anggota Paskibraka 2024 di Istana Negara IKN
Sebelumnya, muncul kontroversi terkait beberapa anggota Paskibraka putri yang tidak mengenakan hijab saat upacara pengukuhan, meskipun dalam kehidupan sehari-hari mereka terlihat mengenakan hijab.
*Ayo ikuti Inversi.id di Google News untuk mendapatkan informasi yang update seputar dunia hiburan, lifestyle, hingga berbagai berita menarik lainnya.
