Curhatan Anies Baswedan Usai Batal Diusung PDIP di Pilkada Jakarta

By DP
2 Min Read
Pada Pilkada Jakarta kali ini, PDI Perjuangan (PDIP) memutuskan untuk mengusung Pramono Anung dan Rano Karno, bukan Anies Baswedan, yang sebelumnya disebut-sebut memiliki elektabilitas tertinggi. (Foto: Twitter/@aniesbaswedan)

INVERSI.ID – Pada Pilkada Jakarta kali ini, PDI Perjuangan (PDIP) memutuskan untuk mengusung Pramono Anung dan Rano Karno, bukan Anies Baswedan, yang sebelumnya disebut-sebut memiliki elektabilitas tertinggi.

Anies Baswedan tampak keluar dari rumah pribadinya pada Rabu, 28 Agustus 2024, pagi hari dengan mengenakan kemeja biru dongker, dan menuju pertemuan dengan sejumlah orang.

PDIP memutuskan untuk tidak mencalonkan Anies Baswedan sebagai calon gubernur DKI Jakarta dalam Pilkada 2024. Sebagai gantinya, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP menunjuk Pramono Anung dan Rano Karno untuk maju dalam pemilihan ini.

- Advertisement -

Baca Juga: PDIP Masih Buka Peluang Anies Baswedan pada Pilkada Jakarta hingga Harapan Jubir

Alasan PDIP Batal Usung Anies di Pilkada Jakarta

Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat, memberikan penjelasan terkait keputusan ini, meski tidak menyebut secara spesifik alasan di balik penolakan Anies.

Ketika ditanya apakah keputusan tersebut terkait dengan keengganan Anies menjadi kader PDIP, Djarot menanggapi dengan mengatakan bahwa partainya cenderung mengutamakan kader internal dalam setiap pemilihan.

“Saya tidak tahu (Anies menolak jadi kader), tanyakan pada beliau ya. Tapi itu, kalau PDIP ada kader sendiri yang diajukan, mengapa ambil yang dari luar? Dan kita dari Jakarta banyak,” kata Djarot.

Baca Juga: Hilangnya Peluang Anies Baswedan di Pilkada Jakarta saat Ridwan Kamil Jadi Cagub

“PDIP itu partai yang mendahulukan kader internal. Gunanya partai itu adalah bisa melakukan rekrutmen anggota kemudian pendidikan, kemudian kita mempersiapkan calon-calon pemimpin. Kita akan berusaha betul untuk daerah strategis itu berasal dari internal partai,” lanjut Djarot.

Sementara itu, Partai Buruh membuka peluang untuk membentuk koalisi baru demi mendukung Anies Baswedan sebagai calon gubernur di Pilkada Jakarta 2024. Ketua Tim Pilkada Partai Buruh, Said Salahuddin, menyebutkan bahwa Anies masih berpotensi untuk maju, mengingat pendaftaran calon kepala daerah akan berakhir pada Kamis, 29 Agustus 2024.

*Ayo ikuti Inversi.id di Google News untuk mendapatkan informasi yang update seputar dunia hiburan, lifestyle, hingga berbagai berita menarik lainnya.

Leave a comment