Daftar Tuntutan Demo Ojol Hari Ini, Mulai Tarif hingga Soal Legalitas

By DP
3 Min Read
Sekitar 500 hingga 1.000 pengemudi ojek online (ojol) akan melakukan aksi unjuk rasa pada hari ini, Kamis, 29 Agustus 2024. (Foto: Pixabay)

INVERSI.ID – Sekitar 500 hingga 1.000 pengemudi ojek online (ojol) akan melakukan aksi unjuk rasa pada hari ini, Kamis, 29 Agustus 2024.

Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojek Daring Garda Indonesia, Igun Wicaksono, mengungkapkan ada dua tuntutan utama yang akan disuarakan dalam aksi tersebut dalam demo ojol hari ini.

Pertama, terkait masalah tarif. Igun menyoroti potongan yang dikenakan kepada mitra pengemudi yang mencapai 20 hingga 30 persen.

- Advertisement -

“Hal ini merugikan pelanggan yang harus menanggung kenaikan tarif dan juga sangat merugikan mitra pengemudi karena potongan aplikasi yang dibebankan kepada mitra mencapai 20 persen hingga 30 persen,” tegas Igun.

Kedua, para pengemudi menuntut agar profesi mereka diakui secara legal dalam undang-undang. Menurut Igun, ketiadaan landasan hukum selama ini membuat posisi tawar para pengemudi ojol di hadapan perusahaan aplikasi menjadi lemah.

Baca Juga: 3 Titik Lokasi Demo Pengemudi Ojol dan Kurir

Ia juga menyoroti bahwa kelemahan ini diperburuk oleh sikap pemerintah yang belum mampu memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan bagi para mitra perusahaan aplikasi.

“Dengan belum adanya legal standing bagi para pengemudi ojol maka perusahaan aplikasi bisa berbuat sewenang-wenang tanpa ada solusi dari platform. Dan tanpa dapat diberikan sanksi tegas oleh pemerintah,” tambah Igun.

Tanggapan dari Grab dan Gojek

Menanggapi rencana aksi tersebut, Chief of Public Affairs Grab Indonesia, Tirza Munusamy, menyatakan bahwa tarif layanan pengantaran Grab sudah diperhitungkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, khususnya Pasal 3 Permenkominfo No. 1/Per/M.Kominfo/01/2012 tentang Formula Tarif Layanan Pos Komersial. Tarif ini dirancang untuk memastikan pendapatan mitra pengemudi serta stabilitas permintaan pasar terhadap layanan Grab.

Di sisi lain, Head of Corporate Affairs Gojek Indonesia, Rosel Lavina, menyayangkan keputusan para pengemudi ojol yang memilih untuk mematikan aplikasi saat menyampaikan aspirasi mereka.

Leave a comment