Aktif Lakukan Literasi, Didimax Dapat Apresiasi dari Bappebti

By Yuristiawan
4 Min Read
Foto: istimewa

INVERSI.ID – Badan Pengawas Perdagangan Berjangka dan Komoditi (Bappebti) memberikan penghargaan dan apresiasi kepada Didimax atas partisipasinya yang secara aktif melakukan literasi kepada masyarakat. Sejak awal, Didimax memang berkomitmen untuk memberikan edukasi di bidang perdagangan berjangka dan komoditi dengan menggelar seminar di beberapa kota di Indonesia.

Hal itu berlangsung pada hari penutupan bulan literasi Perdagangan Berjangka dan Komoditi (PBK), Sabtu 12 oktober 2024 bertempat di Anjungan Sarinah Jakarta. Didimax bersama dengan Asosiasi Perdagangan Berjangka dan Komoditi (Aspebtindo) dan Bursa Berjangka Jakarta (JFX) memang tengah gencar melakukan edukasi dan literasi kepada masyarakat.

“Didimax menekankan pentingnya literasi di bidang perdagangan berjangka dan komoditi karena banyak masyarakat yang masih awam tentang industri ini,” ungkap Yadi Supriyadi, komisaris utama Didimax dalam keterangan tertulisnya.

- Advertisement -

Baca juga: Ideal untuk Pemula, Didimax Tawarkan Komisi Rendah untuk Nasabah

Pada tahun 2024 saja, Yadi membeberkan jika Didimax sudah melakukan seminar edukasi dan literasi sebanyak kurang lebih 40 kali di beberapa kota seperti kota Jakarta, Surabaya, Bali, Bandung, Makassar, Pekanbaru, Bengkulu, Medan, Yogyakarta, Tegal, pontianak, Semarang, Palembang, Batam, Solo, Malang, Mataram dan beberapa kota lainnya.

Bulan Literasi PBK 2024 sendiri merupakan acara tahunan yang diselenggarakan Bappebti berkolaborasi dengan Aspebtindo perusahaan pialang berjangka sebagai Inisiatif untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terkait industri PBK, memperkuat perlindungan kepada masyarakat, dan mendorong peningkatan perdagangan, terutama untuk transaksi multilateral. Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang tersebut, Didimax percaya dengan mengedukasi masyarakat, dapat meminimalisir banyaknya yang tertipu investasi bodong yang mengatasnamakan Perdagangan Berjangka Komoditi.

“Masyarakat diharapkan tidak tergiur dengan iming-iming pasti untung,  dikarenakan Perdagangan Berjangka Komoditi juga memiliki risiko yang harus dipahami. Oleh karena itu masyarakat diharapkan bisa melek terhadap industri PBK ini,” tutur Yadi.

Didimax di Surabaya
Foto: Istimewa

Sementara itu, Dr. Ir. Kasan, M.M selaku Kepala Bappebti menerangkan salah satu peran penting PBK adalah membentuk harga referensi komoditas strategis Indonesia melalui transaksi di Bursa Berjangka. PBK juga dapat menjadi alternatif investasi, sarana pengelolaan risiko, dan lindung nilai (hedging) bagi para pelaku usaha.

“Perdagangan berjangka yang likuid akan meningkatkan efisiensi pasar dan melalui transaksi di Bursa Berjangka akan tersedia informasi pasar yang transparan, adil, dan terkini (real time),” katanya.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa industri Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) tetap harus bertransformasi secara digital. Pasalnya, perkembangan ekonomi mengarah ke perdagangan digital sehingga PBK menjadi salah satu instrumen strategis untuk diperkuat.

Bappebti mencatat, nilai transaksi PBK pada 2023 secara Notional Value (NV) mencapai Rp25.680 triliun. Pada semester I-2024, kinerja PBK tercatat Rp14.594 triliun. Transaksi tersebut masih lebih didominasi bilateral seperti forex, single stock, dan index dibandingkan multilateral.

Pada 2023, transaksi bilateral mencapai Rp25.273 triliun, sedangkan multilateralnya mencapai Rp407,1 triliun. Cakupan komoditas yang ditransaksikan dalam PBK masih terkonsentrasi pada timah, crude petroleum oil (CPO), olein, kakao, kopi, dan emas digital.

“Padahal, Indonesia merupakan produsen atau eksportir komoditas strategis di pasar lokal dan global seperti karet, kopra, nikel, batu bara, dan produk perikanan. Jadi, kinerja PBK masih berpeluang besar untuk ditingkatkan,” pungkas Dr. Ir. Kasan, M.M.

*Ayo ikuti Inversi.id di Google News untuk mendapatkan informasi yang update seputar dunia hiburan, lifestyle, hingga berbagai berita menarik lainnya.

Leave a comment