Dokter spesialis meninggal dunia
Banyak rumah sakit di daerah tidak memiliki dokter spesialis yang lengkap, salah satunya karena sebagian besar dokter spesialis terkonsentrasi di kota-kota besar yang menyebabkan distribusi tidak merata dan kekurangan dokter spesialis di banyak daerah.
“Ini semakin mengindikasikan bahwa Indonesia menghadapi tantangan yang signifikan dalam hal kekurangan dokter spesialis,” ungkap Arzeti.
Lebih lanjut, Arzeti mengatakan penyebaran dokter yang tidak merata juga menjadi permasalahan kesehatan Indonesia. Dari 59.422 dokter spesialis yang terintegrasi di Indonesia menurut data Konsil Kedokteran Indonesia (KKI), hanya ada 11 dokter spesialis yang bertugas di Sulawesi Barat.
Jumlah tersebut pun sudah mencakup seluruh dokter dari 46 kelompok spesialisasi, mulai dari spesialis anak (Sp.A), spesialis bedah (Sp.B), sampai kelompok spesialis kedokteran gigi seperti ortodonti (Sp.Ort) dan odontologi forensik (Sp.OF).
Baca juga: 10.800 Karyawan Tekstil Kena PHK, DPR Ingatkan Nasib Pekerja
Arzeti menjelaskan kejadian ini juga terjadi di daerah-daerah lain. Kondisi tersebut sangat meresahkan karena dengan kurangnya dokter, pelayanan kesehatan kepada masyarakat pastinya juga tidak akan maksimal.
Masalah kurangnya dokter spesialis sudah sering menjadi pembahasan kami di Komisi IX DPR dengan Menkes. Ini menjadi PR kita bersama agar bagaimana kekurangan dokter spesialis bisa segera teratasi,” lanjut Legislator Dapil Jawa Timur I itu.