INVERSI.ID – Masyarakat media sosial baru-baru ini digemparkan oleh kasus dugaan kekerasan dan pelecehan terhadap sejumlah karyawan di studio game asal Indonesia, Brandoville Studios.
Dari berbagai unggahan di media sosial, para karyawan Brandoville Studios mengaku mengalami berbagai bentuk kekerasan, seperti kekerasan fisik, emosional, verbal, serta diskriminasi, rasisme, seksisme, dan eksploitasi.
Dugaan kekerasan tersebut melibatkan Cherry Lai, salah satu pemilik Brandoville Studios, yang juga merupakan istri dari Ken Lai, CEO sekaligus pendiri studio tersebut.
Sejumlah bukti yang dibagikan oleh korban di media sosial, termasuk foto-foto, tangkapan layar percakapan dengan Cherry Lai, serta video, semakin memperkuat dugaan tersebut.
Baca Juga: Cherry Lai Jadi Sorotan, Co-Owner Brandoville Studios Dituduh Lakukan Perbudakan dan Kekerasan
Kasus Dugaan Kekerasan Karyawan Studio Game Brandoville Studios
Kasus ini pertama kali disebarluaskan oleh akun @Bisher_d790 di X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter), yang menulis bahwa tindakan kekerasan ini harus segera diadili. Dalam unggahannya, Bisher turut membagikan tautan yang memuat bukti-bukti percakapan yang menunjukkan dugaan kekerasan yang dilakukan oleh Cherry Lai kepada karyawan.
Unggahan ini kemudian disorot oleh animator Indonesia, Ryan Adriandhy, melalui akun X miliknya, @Andriandhy. Ryan membagikan tangkapan layar percakapan dengan seorang mantan karyawan yang menyebutkan bahwa selama bekerja di Brandoville Studios, ia harus menghadapi kondisi kerja yang sangat sulit, termasuk kejadian tragis saat ia kehilangan anaknya.