INVERSI.ID – Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Hinsa Siburian, menyatakan dukungannya terhadap rencana pembentukan Angkatan Siber sebagai matra keempat di Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Menurut Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Hinsa Siburian, tantangan di dunia siber terus mengalami perkembangan yang signifikan.
“Prinsipnya, BSSN sama-lah, kita mendukung kebijakan pemerintah,” ujar Hinsa usai menghadiri rapat kerja dengan Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, pada Senin, 2 September 2024.
Dilansir dari Antara, Hinsa berpendapat bahwa wacana ini tepat untuk menjawab tantangan saat ini. Ia mengamati bahwa di tingkat internasional, tantangan di bidang siber terus meningkat.
Hinsa juga tidak mempermasalahkan adanya rencana pembentukan matra baru yang berfokus pada siber di TNI, namun ia mengungkapkan bahwa BSSN belum melakukan pembicaraan dengan DPR mengenai hal ini.
Baca Juga: Kepala BSSN: Indonesia Kurang SDM Keamanan Siber
“Tantangan itu kan berkembang terus, harus kita bisa mampu adaptif menyesuaikannya dengan perkembangan,” ujar Letnan Jenderal TNI purnawirawan itu.
Sekedar informasi, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Hinsa Siburian, mengakui bahwa Indonesia kekurangan tenaga ahli di bidang keamanan siber. Dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi I DPR pada Kamis, 27 Juni 2024, Hinsa menyatakan bahwa politeknik siber yang dikelola BSSN hanya mampu menghasilkan 100 lulusan setiap tahun.
Sementara itu, kebutuhan ahli siber di Indonesia mencapai 8.000 orang per tahun.
Hinsa juga menyebutkan bahwa saat ini hanya politeknik siber dan sandi negara yang memiliki kurikulum keamanan siber. Jumlah lulusan pun masih sangat terbatas, dengan hanya 100 lulusan setiap tahunnya.
Untuk memenuhi kebutuhan di seluruh kementerian dan lembaga, baik di tingkat pusat maupun daerah, dibutuhkan 8.000 ahli siber setiap tahun.
Menghadapi tantangan ini, Hinsa telah mengajukan permintaan kerjasama kepada perguruan tinggi yang bergerak di bidang teknologi untuk memasukkan keamanan siber ke dalam kurikulum mereka.