Ekonom Khawatir Wacana PPN 12% di Tengah Isu Daya Beli Kelas Menengah

By yenny hardiyanti
3 Min Read
Ilus kenaikan PPN sebesar 12 persen. (FOTO" Pixabay).

Peraturan Terkait PPN

Senada, ekonom senior Aviliani menilai rencana kenaikan pajak 12 persen dapat memperburuk kondisi kelas menengah yang sedang menurun. Bila daya beli melemah, dunia usaha akan turut terdampak.

Oleh sebab itu, ia menyarankan agar pemerintah fokus pada peningkatan pendapatan masyarakat sebelum menaikkan pajak.

“Ini yang diperhatikan oleh dunia usaha. Kalau mau menaikkan pajak, bereskan dulu soal pendapatan masyarakat di kelas menengah, karena mereka merupakan permintaan bagi pengusaha,” ujar Aviliani.

- Advertisement -

Rencana kenaikan tarif PPN 12 persen tertuang dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP). Pada Pasal 7 ayat 1 UU HPP.

Baca Juga: Sebanyak 1 Juta Orang Alami Kerawanan Pangan di Kenya

Pada peraturan tersebut disebutkan bahwa tarif PPN yang sebelumnya sebesar 10 persen diubah menjadi 11 persen yang sudah berlaku pada 1 April 2022, dan akan dinaikkan lagi menjadi 12 persen paling lambat pada 1 Januari 2025.

Leave a comment