Erick Thohir Tegaskan Dukung Program Pemerintah Wujudkan Emisi Nol Bersih pada 2060

By DP
3 Min Read
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, menegaskan komitmennya dalam mendukung program pemerintah untuk mencapai target emisi nol bersih pada tahun 2060. (Foto: Antara)

“Tahun lalu telah Pertamina telah meluncurkan Pertamax Green 95 dengan kandungan bioetanol sebesar 5 persen. Selanjutnya PT Pertamina New & Renewable Energy akan membangun pabrik bioetanol di Banyuwangi, Jawa Timur, bekerja sama dengan SugarCo. Pabrik itu diproyeksikan memiliki kapasitas produksi hingga 30 ribu kiloliter per tahun,” jelasnya.

Hilirisasi Industri Mineral Berjalan Sesuai Target

Menteri BUMN Erick Thohir menekankan pentingnya kolaborasi antara BUMN dalam mendukung hilirisasi industri mineral di Indonesia, sesuai dengan target nasional. Ia menyebut bahwa hilirisasi mineral kini bukan lagi opsi, tetapi keharusan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga: Ikut Jokowi Resmikan Smelter di Mempawah, Erick Thohir: Ciptakan Ekosistem Industri Aluminium

- Advertisement -

Erick Thohir menyatakan, “Kolaborasi antar-BUMN serta dukungan pihak lain sangat penting untuk merealisasikan hilirisasi mineral, yang merupakan langkah strategis dalam memperkuat ekonomi nasional. Pembangunan smelter di Kalimantan Barat menjadi bagian dari rencana besar ini,” ucapnya saat mendampingi Presiden Joko Widodo meresmikan proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat, pada 24 September 2024.

Pembangunan smelter di Kalimantan Barat diharapkan mampu mengurangi ketergantungan impor serta memberikan dampak ekonomi hingga tiga kali lipat, baik bagi daerah setempat maupun nasional.

Dalam kesempatan tersebut, Erick juga menyampaikan bahwa pemerintah berkomitmen untuk memastikan kelancaran proyek hilirisasi, termasuk proyek smelter yang sempat tertunda. Berkat dukungan pemerintah, proyek yang melibatkan BUMN seperti Inalum dan Antam, serta sektor swasta, dapat kembali berjalan, sehingga diharapkan mampu meningkatkan daya saing Indonesia di sektor mineral.

“Meski sempat tertunda, proyek smelter ini akhirnya dapat dilanjutkan berkat dukungan pemerintah, termasuk dari Kementerian ESDM dan Kementerian Investasi. Ini langkah penting untuk mengurangi impor dan memperkuat devisa negara,” tambah Erick.

*Ayo ikuti Inversi.id di Google News untuk mendapatkan informasi yang update seputar dunia hiburan, lifestyle, hingga berbagai berita menarik lainnya.

Leave a comment