INVERSI.ID – Ekonom senior Faisal Basri meninggal dunia pada Kamis (5/9/2024) pukul 03.50 WIB di RS Mayapada, Kuningan, Jakarta Selatan. Faisal berpulang di usia 64 tahun. Kabar duka ini dikonfirmasi oleh Tauhid Ahmad, Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef).
Rumah duka almarhum berada di Kompleks Gudang Peluru Blok A 60, Jakarta Selatan. Jenazah Faisal akan diberangkatkan dari Masjid Az Zahra, Gudang Peluru, Tebet, Jakarta Selatan, usai sholat Ashar menuju TPU Menteng Pulo untuk dimakamkan.
Faisal Basri dikenal sebagai ekonom yang kritis terhadap kebijakan pemerintah, khususnya di bidang fiskal. Selain itu, beliau juga kerap menyuarakan pentingnya ekonomi Islam, termasuk zakat, infaq, sedekah, dan wakaf (ziswaf) sebagai kekuatan ekonomi bagi bangsa Indonesia.
Baca Juga: Ketua MPR Sebut Kehadiran Paus Fransiskus Tunjukkan RI Toleran
Dalam beberapa kesempatan, Faisal pernah menyatakan bahwa zakat 2,5 persen yang dikeluarkan umat Islam dapat memiliki dampak ekonomi lebih besar dibandingkan pajak.
“Pajak 10 persen bisa diakali. Masa berzakat 2,5 persen mau berbohong kepada Allah,” ucapnya.
Faisal juga menekankan pentingnya pengelolaan ziswaf untuk membangun ekonomi yang lebih produktif dan menunjukkan Islam sebagai rahmatan lil alamin.
Data dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menunjukkan potensi zakat di Indonesia mencapai Rp 327 triliun, dengan pengelolaan yang terus meningkat setiap tahunnya.
Faisal Basri meninggalkan warisan pemikiran ekonomi yang sangat berharga, khususnya dalam membangun ekonomi berbasis keadilan sosial dan semangat islami. Selamat jalan, Pak Faisal.
*Ayo ikuti Inversi.id di Google News untuk mendapatkan informasi yang update seputar dunia hiburan, lifestyle, hingga berbagai berita menarik lainnya.