INVERSI.ID– Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (GAPENSI) mendukung wacana pemisahan Kementrian PUPR menjadi Kementrian Pekerjaan Umum (Kementerian PU) dan Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera).
Pemisahan ini dinilai sejalan dengan program pemerintahan baru Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming dan menjadi solusi atas backlog perumahan rakyat di masa mendatang.
Baca juga: Bahli Sebut Biodiesel B50 Masih dalam Kajian
Sekretaris Jenderal GAPENSI, La Ode Safiul Akbar menyampaikan sejak tahun 1978 bidang perumahan telah ditangani oleh kementrian tersendiri. Baru pada masa pemerintahan Jokowi, bidang Perumahan Rakyat dilebur dengan bidang Pekerjaan Umum dalam satu kementrian yaitu PUPR.
“Kini saat orientasi pembangunan infrastruktur pemerintahan Prabowo menitik beratkan pada peningkatan kualitas dan daya saing manusia Indonesia secara inklusif dan berkelanjutan, maka memisahkan keduanya merupakan keniscayaan (sudah semestinya), karena rumah merupakan sarana utama kualitas hidup manusia,” kata La Ode dalam keterangan tertulisnya, Selasa (8/10).
Menurut La Ode, kinerja Kementerian PUPR dibawah komando Basuki Hadimuljono layak dijadikan percontohan oleh Kementrian lain dalam percepatan realisasi angaran hingga menjadi Barang Milik Negara (BMN).
“Anggaran terserap cepat dalam dua bidang besar pembangunan infrastruktur. Pertama Infrastruktur sebagai sarana produksi dan penunjang pertumbuhan ekonomi, seperti jalan, jalan tol, energi, dan bendungan. Kedua infrastruktur sebagai pemenuhan layanan dasar, seperti penyediaan air minum, jalan dan jembatan, perumahan, sanitasi, dan irigasi,” kata dia.
Baca juga:Penyaluran KUR Periode 2015 Hingga 30 September 2024 Tembus 1,7 Triliun
Selain itu, pembangunan infrastruktur di masa Basuki, ditujukan untuk meningkatkan Global Competitiveness Index. La Ode menilai, walaupun belum terjadi lompatan, kerja keras ini membuahkan hasil peningkatan posisi Indonesia dari ranking 54 dunia menjadi 51 dunia.
“Ini merupakan sebuah prestasi yang layak untuk diapresiasi tinggi dalam persaingan global yang semakin progressive dan penuh tantangan,” kata dia.
Sebagai informasi, Presiden terpilih Prabowo Subianto berjanji akan membangun sebanyak tiga juta rumah yaitu masing-masing satu juta rumah di pedesaan, perkotaan, hingga daerah pesisir.
Janji pembangunan rumah itu termasuk ke dalam salah satu rencana besar yang diusung bersama Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka, yang diberi nama Strategi Transformasi Bangsa.