Gempa megathrust yang terjadi di Gunungkidul adalah jenis gempa bumi yang terjadi di zona subduksi, yaitu tempat di mana lempeng bumi saling bertemu dan satu lempeng menyelusup di bawah lempeng lainnya. Gempa ini biasanya memiliki kekuatan yang sangat besar dan berpotensi menimbulkan tsunami. (Foto: Pixabay)

Gunungkidul Diguncang Gempa Megathrust M 5,5, BMKG: Peristiwa Alamiah

By DP

INVERSI.ID – Pada Senin, 26 Agustus 2024, wilayah Gunungkidul diguncang gempa bumi dengan magnitudo 5,5. Gempa yang terjadi pada pukul 19.57 WIB ini sempat membuat warga panik dan berhamburan keluar rumah.

Gempa megathrust yang terjadi di Gunungkidul adalah jenis gempa bumi yang terjadi di zona subduksi, yaitu tempat di mana lempeng bumi saling bertemu dan satu lempeng menyelusup di bawah lempeng lainnya. Gempa ini biasanya memiliki kekuatan yang sangat besar dan berpotensi menimbulkan tsunami.

Baca Juga: Pantai Siung Gunungkidul Yogyakarta, Eksplorasi Keindahan Laut yang Eksotis Cocok Untuk Liburan di Akhir Pekan

Dalam kasus gempa Gunungkidul, gempa megathrust terjadi akibat pergerakan lempeng Indo-Australia yang menunjam di bawah lempeng Eurasia.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa gempa yang terjadi di Gunungkidul merupakan peristiwa alamiah dan tidak ada kaitannya dengan aktivitas vulkanik.

Meskipun demikian, BMKG memperingatkan potensi terjadinya gempa susulan. Gempa susulan biasanya memiliki kekuatan yang lebih kecil dari gempa utama, namun tetap dapat dirasakan oleh penduduk.

Share This Article
Leave a Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *